 |
| Perwakilan keluagra Syekh Abdurrahman dengan para santri yang diwisuda |
Rencana pembangunan pondok pesantran itu ditendai dengan peletakan batu pertama, dalam rangkaian kegiatan wisuda santri Rumah Tahfiz Syekh Abdurrahman, Minggu (7/7).
Prosesi peletakkan batu pertama ini dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan H Aprial Abas, Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir SIK, Dewan Syariah PPPA Daarul Qur’an KH Ahmad Kosasih dan pihak keluarga Abdurrahman yang diwakili Dr dr Nurmiati Amir SpKJ dan Dra Armida Adnan.
“Ini merupakan bagian dari komitmen keluarga besar Syekh Abdurrahman untuk memberikan sumbangsih terhadap pendidikan generasi muda daerah ini. Setelah Rumah Tahfiz mendapat dukungan yang luar bisa, kita akan perluas dan kembangkan program pendidikan tersebut dengan membangun pondok pesantren,” tutur Armida.
Dengan pondok pesantren diharapkan makin banyak anak-anak yang bisa tertampung dan mendapatkan pendidikan ilmu pengetahuan umum dan agama secara lebih mendalam. “Ilmu dan pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kehidupan masa mendatang yang lebih baik. Makanya kita sangat berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia generasi muda daerah ini,” ungkap Nurmiati Amir, spesialis Kejiwaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Siapkan Dana Aspirasi
Rencana pembangunan pondok pesantren ini mendapat dukungan dari wakil rakyat di DPRD Pesisir Selatan. Wakil Ketua DPRD Pessel H Aprial Abas berjanji akan membantu pembangunan pondok pesantren tersebut.
“Saya berjanji akan mendukung melalui dana aspirasi. Selain saya, ada dua anggota dewan dari dapil Bayang Utara ini. Maka setidaknya ada tiga dana aspirasi yang bisa kami berikan untuk mendukung pembangunan pondok pesantren ini,” tegasnya.
“Bila satu orang saja bisa mengalokasi dana aspirasinya Rp200 juta, maka paling tidak ada Rp600 juta dari kami di dewan. Belum lagi dari yang lain,” tambahnya.
Baca Juga: Rumah Tahfiz Syekh Abdurrahman Wisuda 58 Santri
Dikatakan politisi Partai Nasdem itu, dukungan tersebut langsung disampaikannya karena keberadaan pondok pesantren itu dinilainya sangat tepat. Tidak saja dalam upaya meningkatkan pendidikan dan sumber daya manusia, tetapi juga dalam menciptakan generasi agamis yang paham dengan agama.
“Ini sangat tepat. Dunia kemajuan teknologi sekarang memerlukan orang-orang yang tidak saja harus mengerti teknologi, tetapi juga harus paham dengan agama. Bila tidak mereka akan terjerumus hal-hal negatif yang ditimbulkan alam kemajuan ini,” paparnya.
Berkaitan dengan hal itu, Aprial juga mengingatkan pihak Pemkab Pesisir Selatan untuk memberikan dukungan. Sebab institusi pendidikan agama diyakini mampu menyiapkan generasi masa depan yang tangguh. Paham teknologi dan agama.
“Kita harapkan Pemkab Pessel ada kontribusinya. Bisa dengan dana hibah atau dalam bentuk lainnya. Program ini harus diberi dukungan dan support,” ujarnya.(afr)
