Rapat Koordinasi WTBOS bersama Walikota, 2 Asisten Deputi, PTBA, BDTBT dan instansi terkait lainnya, Senin (11 /11) di Ruang Rapat PTBA UPO.(ris) |
Janji tersebut disebutkannya dalam Rapat Koordinasi WTBOS bersama Walikota, PTBA, BDTBT dan instansi terkait lainnya pada senin (11 /11) di Ruang Rapat PTBA UPO.
Dalam rapat tersebut Walikota Deri Asta meminta WTBOS diusulkan menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga pariwisata Sawahlunto dan Sumbar mendapat perhatian besar dari Pemerintah Pusat.
Walikota juga meminta Kemenko PMK berkoordinasi dengan perwakilan UNESCO di Jakarta guna melakukan kajian secara komprehensif terkait manajemen aset WTBOS.
Merealisasikan 17 Rencana Aksi yang direkomendasikan ICOMOS (lembaga Internasional yang dibentuk UNESCO untuk urusan Warisan Budaya Dunia) , Pemko juga meminta Deputi untuk mendorong Pemerintah Provinsi untyk segera menyusun dan mengusulkan pembentukan Tim Koordinasi Pengelola WTBOS yang meliputi 7 Kabupaten Kota melalui SK Gubernur Sumatera Barat.
"Rekomendasi dari lembaga Internasional ini harus sudah terlaksana paling lambat 1 Desember 2021" ujar Walikota.
Deri Asta mengatakan PR ini berat dan tidak bisa diselesaikan oleh Sawahlunto saja. Jika tidak selesai hingga waktu yang ditetapkan oleh ICOMOS, maka status Warisan Dunia yang telah kita dapat bisa terancam dicabut kembali.
Kehadiran 2 Asisten Deputi beserta 30 orang rombongan, termasuk penggiat media sosial merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Pusat untuk mempromosikan WTBOS. (Ern/Ris)