Notification

×

Indeks Berita

Tidak Ada Positif Corona, Sumbar Belum Libur Sekolah

Selasa, 17 Maret 2020 | Maret 17, 2020 WIB Last Updated 2020-03-17T11:19:53Z
padanginfo.com - PADANG - Pemerintah Provinsi Sumbar bersama 19 kepala daerah lainnya sepakat untuk tidak meliburkan sekolah. Alasannya, penyebaran corona virus (COVID-19) dinilai masih dalam skala ringan sebab belum seorangpun yang dinyatakan positif.

“Hasil rapat koordinasi kami dengan seluruh daerah, sepakat untuk tidak meliburkan sekolah,” sebut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, pada wartawan, Senin (16/3).

Rakor dilakukan dengan mempertimbangkan edaran Menteri Pendidikan dan arahan Presiden. Meski demikian, diputuskan untuk sementara sekolah tidak diliburkan.

Alasannya, laporan dari daerah dan Rumah Sakit rujukan sampai tadi pagi belum ada yang positif corona di Sumbar. Di RSUP M.Djamil memang ada 10 pasien yang diisolasi. Tujuh pasien Mers-Cov dan tiga suspect corona, tetapi belum ada yang positif.

Disebutkannya, Sumbar masuk status ringan karena tidak terduga yang terjangkit atau masih kosong pasien positif corona. Untuk kondisi itu, persiapannya adalah jaga-jaga diri, pakai masker dan lain-lain yang bersifat umum.

Status sedang bila ada terduga yang peluang kemungkinan besar demam di atas 38 derajat. Langkah yang diambil adalah diperiksa dan dicek.

Status tinggi yang menjadi dasar untuk meliburkan satuan pendidikan adalah jika ada pasien yang terjangkit.

“Karena itu, karena tidak ada pasien positif corona di Sumbar, sekolah belum diliburkan,” katanya.

Status Tanggap Darurat

Gubernur Irwan Prayitno menegaskan status Sumatera Barat tanggap darurat terhadap wabah korona. Status tersebut menyikapi kondisi Sumbar saat ini, meski disebutkan belum ada kasus positif corona di daerah ini.

“Iya status kita tanggap darurat,”sebutnya, Senin (16/3) usai rapat koordinasi antara Gubernur dengan bupati/walikota di Istana Gubernur Sumbar.

Untuk kasus korona Sumbar masih belum ada yang positif. Data terakhir, saat ini ada 10 orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Dr. M. Djamil. Dari jumlah itu sebanyak 7 orang suspect Mers-Cov dan 3 orang Covid-19.

“Meski ada data tersebut, belum juga memastikan Sumbar ada yang positif korona. Karena yang menentukan adalah laboratorium,”katanya.

Dijelaskannya, untuk hasil lab tersebut membutuhkan waktu minimal 4-5 hari. Hasil itu lama, karena semua sampel dikirim ke Jakarta dari penjuru Indonesia. Masalah lainnya, ada pada wadah untuk membawa sampel dari Sumbar ke Jakarta.

Untuk rujukan, ada dua rumah sakit. Pertama di RSUD Achmad Moctar dan RSUP M. Djamil Padang. Selain itu RS Universitas Andalas sedang diupayakan dapat melayani pasien korona.

“Jika nanti ada masyarakat yang demam, flu dan batuk langsung ke RS rujukan korona, periksa di layanan kesehatan biasa, seperti di RSUD," ujarnya.(*/afr)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update