Notification

×

Indeks Berita

Dedi Hermon, Profesor Geografi Kebencanaan Pertama di Indonesia

Rabu, 11 Maret 2020 | Maret 11, 2020 WIB Last Updated 2020-03-11T03:34:38Z
Prof.Dr. Dedi Hermon, MP
PADANG -  Universitas Negeri Padang (UNP) sukses mengantarkan  Dr. Dedi Hermon, MP untuk menjadi Profesor Geografi Kebencanaan pertama di Indonesia.

Gelar Profesor untuk Dedi Hermon ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan RI, Nadiem Anwar Makarim  pada  tanggal 17 Desember 2019 lalu.

Sebagai Guru Besar Dedi Hermon berharap,  ia bisa dikukuhkan pada  Juni mendatang  bersama dengan beberapa orang lainnya yang  SK-nya  telah diterbitkan Kantor  Kemendikbud

Dedi Hermon juga tercatat  sebagai reviewer dan editor jurnal bereputasi internasional. Di samping itu, ia sukses menjalin hubungan  akademik  dengan Universitas besar Asia, seperti Malaya University, NUS Singapore dan Tottory University Jepang, sehingga  memberikan keuntungan yang besar untuk kemajuan akademik, khususnya dalam ilmu Geografi dan Kebencanaan di UNP.

Ditempat terpisah, Ketua Jurusan Geografi, UNP, Arie Yulfa  menyebut Dedi Hermon adalah sosok akademisi pekerja keras  Ia telah membuktikan pada semua perguruan tinggi di Indonesia, bahwa UNP bisa melahirkan Profesor Geografi Kebencanaan yang masih muda

Menurut  Arie, untuk mendapatkan gelar tersebut, Prof. Dr. Dedi Hermon ini mengeluarkan ide cemerlangnya, sebab  kebencanaan itu tidak dikaji secara parsial, tapi harus dikaji dan diselesaikan secara holistik.
Sehingga semua bidang ilmu saling berperan dalam satu kesatuan, dengan begitu manajemen risiko bencana dapat diterapkan secara akurat.

Diakuinya , Provinsi Sumatera Barat mempunyai potensi bencana yang sangat besar, baik bencana geologi maupun bencana hidrometeorologi.

Jadi berdasarkan hal tersebut, pola pikir mitigasi dan manajemen risiko bencana harus dirubah. Bukan lagi berbicara masalah teknik penguatan bangunan secara parsial, tapi harus dapat melakukan mitigasi dan manajemen yang holistik, penyatuan semua bidang ilmu dalam melakukan kajian bencana, mitigasi, adaptasi, dan sosialisasi.

Sehingga manajemen risiko bencana yang diterapkan akan berbasis lingkungan, keruangan, wilayah dan kawasan. Maka dengan begitu, kebijakan dalam hal tersebut akan tepat sasaran, karena berbasia zona dan zonasi dalam suatu wilayah atau kawasan.

Sementara itu, Rektor UNP, Ganefri mengatakan, sudah saatnya UNP memiliki Profesor Geografi Kebencanaan, karena dengan begitu dapat menyusun manajemen risiko bencana untuk UNP. Sebab kampus ini terletak pada kawasan sangat rawan bencana gempa dan tsunami serta liquifaksi.

Dikatakan Ganefri, Prof. Dr. Dedi Hermon merupakan pakar kebencanaan yang sangat mengutamakan kenyamanan dan ketenangan buat masyarakat yang bermukin di kawasan bencana.

"Jadi ia (Prof. Dr. Dedi Hermon) sangat komitmen bahwa isu-isu tentang akan terjadinya gempa dan tsunami besar adalah upaya-upaya yang bisa menimbulkan keresahan bagi masyarakat, kalau masyarakat sudah resah, itulah awal dari bencana itu sendiri," ungkapnya.

Walikota Pariaman, Genius Umar juga menyebutkan, dalam tiga tahun terakhir Prof. Dr. Dedi Hermon sangat terlibat dalam penyusunan model mitigasi, adaptasi, dan sosialisasi bencana gempa dan tsunami di Kota Pariaman.

"Bapak Dedi Hermon ini melakukan kajian secara holistik, bukan saja mengkaji kekuatan bangunan, tapi juga mengkaji kestabilan lahan, batimetri dasar laut menuju pantai, kondisi hidrologi kawasan, sosial capital masyarakat, agama, budaya dan lain sebagainya," sebutnya
.
Syahrial Bakhtiar, Guru Besar UNP ini  menyebut, Dedi Hermon adalah aset ilmu pengetahuan dibidang geografi kebencanaan yang dimiliki UNP. Ia telah dipastikan memberikan kontribusi pemikirannya terhadap daerah - daerah yang rawan dan berpotensi dilanda bencana. “Ia pasti siap, bila diminta kepala daerah untuk memberikan kajian dan gagasan di daerah yang rawan kebencanaan. Saya salut dan bangga dengan ilmu yang diraih Dedi Hermon,” ujarnya.

Dedi Hermon, lahir di Kapolo Ilalang, Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, 24 September 1974. Putra sulung dari pasangan Muslim (79) dan Syamsi Murni (64), menamatkan pendidikan SD, SMP dan SMA di daerah Kapalo Ilalang, Sicincin. Tamat dari SMA Negeri, Dedi Hermon diterima di jurusan geografi IKIP (sekarang UNP) dan tamat tahun 1998. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pasca sarjana di jurusan Ilmu Tanah Unand 1998-2001. Tahun 2006-2009, putra petani ini menamatkan program Doktor di IPB Bogor. (ak)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update