Notification

×

Indeks Berita

Pemko Sawahlunto Bentuk Tim Cegah Corona

Rabu, 18 Maret 2020 | Maret 18, 2020 WIB Last Updated 2020-03-18T01:34:59Z
Walikota Deri Asta (hms)
padanginfo.com-SAWAHLUNTO- Pemerintah Kota Sawahlunto membentuk tim cegah corona. Selain itu juga ada posko crisis center  untuk mencegah dan mendeteksi corona.Hal ini disampaikan Walikota Sawahlunto,Deri Asta,SH usai rapat koordinasi dengan seluruh OPD , Selasa, 17/3/2020 di ruang rapat Balaikota.

Walikota juga menginstruksikan kepada dinas-dinas terkait untuk sementara waktu  tidak membawa anak-anak Sawahlunto melakukan kegiatan  keluar Kota, baik itu kegiatan lomba pendidikan, olahraga ataupun sebagai utusan kesenian.


"Namun untuk lomba-lomba di dalam kota yang diikuti oleh anak-anak Sawahlunto saja tanpa mengundang orang dari luar, seperti FLS2N dan Kompetisi Sains Nasional,  tetap boleh dilakukan." ujar Deri

Walikota meminta dinas terkait untuk menyediakan hand sanitizer di seluruh  kantor pelayanan.


Menyikapi kelangkaan hand sanitizer, Walikota juga mengajak masyarakat untuk berinisiatif membuat alternatif sendiri, bisa dengan membuat campuran alkohol dengan gel aloe vera, atau bisa dengan cairan dettol dan alternatif disinfectan lainnya yang aman.


Bagi yang mengalami gejala sakit diminta untuk segera memeriksakan diri dan berobat ke Pusat layanan kesehatan.
" Sementara  pihak RSUD diminta untuk tidak gegabah mengirim pasien ke Rumah Sakit M Djamil. Tapi mempelajari terlebih dahulu riwayat perjalanan pasien." pungkas Deri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto Yasril yang dihubungi secara terpisah mengatakan, posko crisis center didirikan di Gedung Public Service Center, Sungai Durian. Persisnya dekat Kantor Samsat. Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 atau corona di Sawahlunto."


" Antisipasi dilakukan dengan sosialisasi kesehatan agar warga Sawahlunto terlindungi dari virus Covid-19. Selain itu, bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau orang dari luar negeri masuk ke Sawahlunto."


 "Sampai kini belum ada laporan orang dari luar negeri masuk ke Sawahlunto. Kalau ada akan menjadi daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP)  tim Dinas Kesehatan dan  harus menjalani masa isolasi mandiri selama 14 hari," ujar Yasril. (Riswan Idris)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update