Notification

×

Indeks Berita

Irwan Prayitno: Contoh Bukittinggi soal Atur Pedagang Berjualan

Rabu, 29 April 2020 | April 29, 2020 WIB Last Updated 2021-12-31T08:55:18Z
Pedagang di Bukittinggi yang diatur jarak dalam berjualan.(f:dok)
padanginfo.com - BUKITTINGGI - Terkait kawasan pasar yang rawan tersebar virus corona, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menginstruksikan para bupati dan walikota di Sumbar untuk menerapkan aturan jarak para pedagang di pasar seperti yang dilakukan Pemko Bukittinggi.

Berdasarkan evaluasi satu pekan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar, Pemerintah Provinsi Sumbar masih menemukan pasar yang tetap ramai tanpa ada pembatasan jarak.

"Sebenarnya pasar tidak dilarang karena menjual bahan sembako. Tapi tentu harus dijaga physical distancing-nya," ujarnya.

Menurut Irwan, Pemerintah Kota Bukittinggi yang sudah memberlakukan aturan jarak di pasar. Para pedagang ditempatkan berjarak.

Pasar di Bukittinggi diperlebar sehingga ada jarak antara pembeli dengan penjual. "Di Bukitinggi sudah diatur. Tidak berdempet-dempet lagi. Ini perlu dicontoh," kata Irwan, Rabu (29/04/2020).

Pedagang Berjarak

Salah satu upaya yang dilakukan dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemerintah Kota Bukittinggi memindah puluhan pedagang Pasar Bawah ke Jalan Soekarno Hatta. Jarak antar pedagang pun diatur.

Pemko Bukittinggi telah membuat petak-petak penanda berjarak sekitar dua meter di Jalan Soekarno-Hatta, yang nanti dijadikan lapak bagi pedagang.

"Pemindahan ini untuk menjaga jarak antarpedagang, serta tidak berdempet dengan pembeli," ujar Wali Kota Bukittinggi, Ralman Nurmatias. Pemindahan itu dilakukan semenjak penerapan PSBB Sumbar, Rabu (22/02/2020).

Dikatakan Ramlan, pihaknya belajar dari kasus Pasar Raya Padang. Kawasan pasar itu menjadi zona merah karena terlalu sempit sehingga tidak bisa menjaga jarak, akhirnya banyak yang terpapar virus corona.

Terdapat 52 orang pedagang sayuran yang dipindahkan. Para pedagang itu dipindahkan ke jalan sepanjang 300 meter-an.

“Jalan itu kan ada dua jalur, jadi kita tutup satu jalur, kita jadikan tempat berjualan,” ucapnya.

Menurutnya, belum semua pedagang yang dipindahkan karena harus sosiasliasi terlebih dulu. “Memang belum semuanya karena baru sosialisasi. Pedagang yang dipindahkan itu adalah pedagang di Jalan Abu Bakar dan Rel Kereta yang jaraknya terlalu dekat satu sama lain,” ucapnya.(*/afr)



Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update