 |
| M Nurnas (f.dok) |
Politikus Partai Demokrat itu menilai gubernur Irwan Prayitno kurang bijak menghentikan BLT, ketika kondisi masyarakat yang terdampak covid sedang morat-marit. Ini akibat mereka tidak melakukan aktifitas pekerjaan karena dianjurkan untuk tetap di rumah guna mencegah penyebarluasan wabah corona tersebut.
“Gubernur kurang bijak karena menghentikan BLT tahapp II ditengah kondisi masyarakat terhimpit ekonomi akibat pandemi Covid19 dan kehilangan mata pencarian” ujar HM Nurnas.
Dengan dicairkan BLT masyarakat dapat bergerak karena mereka terdampak masih ketar Ketir untuk memenuhi kebutuhan harian. Lagi pula BLT, kata Nurnas, tidak cukup digunakan untuk seminggu membeli kebutuhan pokok, namun dengan bantuan tersebut, dapat meringankan beban hidup mereka.
Ditambahkan HM Nurnas, bicara tentang anggaran tidak ada itu bukan sebuah alasan, Apalagi penerapan New Normal baru berjalan hari ini Senin (8/6) di 16 kabupaten kota di Sumatera Barat kecuali Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Melihat kondisi masuk tahap New Normal seharusnya BLT jangan di stop dulu, Kita minta pada gubernur untuk pikir ulang penghentian BLT setelah BLT bulan Juni dikucurkan” ujar Cak Nurnas sapaan akrab para Wartawan, Senin (8/6) saat dihubungi via Watshap Masengger.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto (KPIK) Kota Padang Firdaus 53 tahun mengharap, “Pak Gubenur tolong jan dihantian BLT, lah labiah kurang ampek bulan kami ndak bakarajo (tolong jangan hentikan BLT lebih kurang empat bulan kami tidak ada pekerjaan).
“Selama Covid19 kami tidak bisa berbuat apa-apa hanya BLT yang bisa menyambung kebutuhan hidup kami sehari-hari, meski itu belum mencukupi kebutuhan, tapi kami bersyukur” ujar Firdaus.(ak)
