Notification

×

Indeks Berita

Mulai Senin Ini Sawahlunto Masuki Tatanan Norma Baru

Senin, 08 Juni 2020 | Juni 08, 2020 WIB Last Updated 2020-06-08T06:01:41Z
Walikota Sawahlunto Deri Asta saat menyampaikan keterangan usai rapat koordinasi Forkopimda.
padanginfo.com - SAWAHLUNTO - Pemerintahan Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menerapkan era new normal atau Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) mulai Senin (8 Juni 2020) ini.

Dari 19 kabupaten dan kota, dua daerah yang akan menempuh masa transisi sebelum menerapkan TNBPAC atau new norma yaitu Kota Padang dan Mentawai.

Keputusan ini disampaikan Walikota Sawahlunto, Deri Asta,SH selesai memimpin rapat koordinasi dengan seluruh Forkopimda, OPD, Camat dan Kepala Desa/Kelurahan melalui video conference di ruang rapat Balaikota, Minggu (7/8/2020).

Deri Asta mengatakan, berdasarkan kriteria penerapan new normal yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO), setidaknya terdapat tiga persyaratan yang mesti dipersiapkan untuk memasuki TNBPAC atau new normal.

Persyaratan pertama adalah menyangkut kesiapan dari kajian epidemologi, dimana dari data yang ada, tergambar tingginya angka kesembuhan pasien covid-19 dan rendahnya angka terinfeksi covid-19.

“Kita tertinggi kesembuhan di Indonesia, jauh dari rata-rata nasional. Artinya dari kacamata persyaratan epidemologi, kita sudah siap memasuki TNBPAC,” kata Deri.

Meski demikian, langkah-langkah pencegahan tetap dilakukan, melalui kebijakan perpanjangan status tanggap darurat, termasuk mempertahankan pemeriksaan pada pos-pos perbatasan tapi jumlahnya kita kurangi.

" Untuk objek-objek wisata yang dibuka,petugasnya kita lakukan Swab Test terlebih dahulu.Kita pastikan objek wisata tersebut dalam keadaan aman,sebelum kita buka buat masyarakat." tutup Deri.

Sementara itu menurut Kepala Pusat Diagnostik Riset Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Unand Padang  dr.Andani Eka Putra semua petugas perlu dibekali dengan panduan edukasi yang baik terhadap semua petugas untuk memberikan sosialisasi covid-19.

"Otak kita rusak karena pemahaman yang salah. Satu-satunya melawan covid-19, mencegah penyebarannya," ujar Andani Eka Putra. (tety/ris)

Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update