Audy, dua dari kanan saat bersilaturahmi dengan Pengurus PPP Sumbar. Silaturahmi itu juga dihadirui sejumlah calon kepala daerah yang diusung PPP Sumbar, di Padang, Rabu (1/7) |
"Saya tidak mencari kekuasaan, saya benar-benar tulus membangun Sumatera Barat, terutama dibidang pertanian dan peternakan. Maaf, mengurus sejumlah perusahaan milik saya, sudah lebih dari untuk hari depan saya dan keluarga. Tapi, saya terpanggil untuk membangun daerah ini," ujar Audy
Kandidat Doktor IPB ini mengatakan hal itu ketika bersilaturahmi engan Pengurus DPW PPP, pengurus DPC PPP su Sumatera Barat berserta para kader dan para pendukung di sebuah Hotel Berbintang di Padang, Rabu (1/7). Silaturhami ini juga dihadiri calon Gubernur Sumbar Mahyeldi, yang bakal berpangan dengan Audy Joinaldy. Selain itu juga hadir para calon kepala daerah yang diusung PPP Sumbar
Audy yang berdarah, Solok (Ibu) dan Padang (Ayah), dihadapan kader PPP sangat rindu sekali bertemu dan bertatap muka. Namun pertemuan itu baru terwujud saat ini. Pasalnya, sejak 4 bulan lalu berbagai aktifitas terhalang oleh pandemi. Semoga saja wabah yang belum dutemukan vaksinnya itu akan lenyap dari bumi Indonesia ini
Audy pada kesempatan itu jumlah melempar sejumlah gagasan untuk kelnajutan pembangunan di daerah ini. Ia melihat sektor pertanian Sumatra Barat harus maju dari daerah lain di Indonesia. Sumbar di matanya, memiliki areal yang sangat luas dan tanah yang lebih subur. Namun, hingga hari ini potensi itu belum mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Sumbar. Industrialisasi pertanian dan mekanisasi pertanian harus dilakukan secara masif untuk memajukan pertanian Sumbar.
“Potensi pertanian di Sumbar lebih besar harusnya dibandingkan daerah Indonesia bagian timur. Lahan Sumbar bahkan lebih besar dari Jawa Barat, tapi kenapa Jawa Barat pertaniannya lebih maju,” kata pengusaha berusia 37 tahun itu.
Audy, sebagai pebisnis dan profesional di bidang pertanian, jika dia diberi amanah oleh masyarakat Sumbar memimpin daerah ini bersama Mahyeldi, dia akan tetap fokus mengurusi bidangnya, yakni soal pertanian. Sebab, lokal konten di Sumbar tidak akan bisa lepas dari persoalan pertanian.
“Pariwisata juga, tapi paling penting dulu pembenahan di bidang pertanian. Ini akan berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Di sisi lain, menurut Audy petani usia muda masih sedikit. Namun, tidak akan menghambat kemajuan pertanian jika petani bekerja dengan sistem mekanisasi pertanian.
Ia menjelaskan , 34 persen tenaga kerja di Indonesia berada di bidang pertanian. Mulai dari pertanian sawah, perkebunan, kelautan dan sebagainya.
“Kelemahan Sumbar karena urusan pertanian masih bersifat tradisional. Sedangkan di Jawa Barat, di bagian timur Indonesia sudah memanfaatkan industri pertanian. Jadi, masalah pertanian di Sumbar ini di hulu semua, belum ada hilirnya,” katanya.
Audy menegaskan, industri pertanian jangan dibayangkan seperti pabrik Semen Padang. Industri ini bisa bersifat rumahan. Tujuan hanya untuk meningkatkan daya jual hasil pertanian dan bukan untuk mengurangi tenaga kerja di bidang pertanian.
“Saya nggak bicara teori, pekerjaan saya di sana,pertanian dan peternakan. Untuk mewujudkannya di Sumbar, saya tinggal mempelajari karakteristik masyarakat petani di sini,” sebutnya
Audy Joinaldy pada pilgub Sumbar, Desember mendatang dipastikan akan berpasangan dengan Mahyeldi. Ia sendiri diusung PPP Sumbar sebagai calon wakil Gubenur, sedangkan Mahyeldi disung PKS, Dua partai ini sudah memenuhi salah syarat maju, karena memiliki sebanyak 14 kursi. (ak)