Usai berkeliling jalan utama dalam Kota Padang, Senin (6/7/2020) siang, mereka mendatangi Kantor Balaikota Padang di Aia Pacah.
"Kami ingin menemui pak Wali Kota Padang untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan kebijakan yang diambil oleh PT.Gojek Indonesia," ungkap koordinator aksi Hendri Rizaldi.
Mereka kemudian dijumpai Wakil Walikota Padang, Hendri Septa.
Sebelum ke balaikota, ratusan ojol dengan pakaian seragam itu mendantangi kantor Gojek Padang menyampaikan aspirasi mereka. ada tiga hal yang mereka tuntut.
Menurut Hendri Rizaldi, tuntutan mereka adalah tentang kenaikan tarif dan pemotongan yang diterima driver melebihi 20 persen. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan driver Gojek.
"Tarif go ride sebelumnya Rp9.000 dinaikkan menjadi Rp10 ribu. Dan potongan bukan 20 persen, yang kami dapatkan sebagai driver adalah Rp7.200, dengan alasan PT Gojek menaikan menjadi Rp 10.000 adalah biaya aplikasi."
Driver ojol itu juga meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapuskan program berkat. Sebab program berkat ini mengurangi pendapatan driver, karena skema intensif akan dihilangkan.
Mereka juga menyampaikan penolakkan terhadap program Vermuk yang dinilai sama saja dengan PHK para driver Gojek. Sebab, banyak driver yang tidak menjalankan akun pribadinya dan tidak bisa login.
"Dengan program vermuk ini ada 500 driver Gojek di Padang yang kena PHK atau menjadi pengangguran," sebut Hendri.
Mereka berharap ketiga aspirasi yang disampaikan bersama-sama para pengguna ojol lainnya ini dapat direspon dengan baik oleh Pemerintah Kota Padang untuk disampaikan kepada PT Gojek Indonesia.
Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa menerima langsung aspirasi tersebut. Ia berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut pada manajemen Gojek.
"Atas nama Pemko Padang kami menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh Mitra Gojek Kota Padang ini. Insya Allah aspirasi yang disampaikan akan kita tindak lanjuti sesegara mungkin. Minimal besok kita akan mengundang PT Gojek Indonesia Cabang Padang operasional, untuk sama-sama kita membicarakan ini dan kita carikan solusi terbaiknya," ungkapnya.(afr)
