Majelis guru SMPN 6 Sawahlunto bersama dengan Walikota Deri Asta.(f;dok) |
Penerapan prokes ini dilakukan salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Sawahlunto, yaitu SMP Negeri 6 Muarokalaban, saat memasuki pekarangan sekolah para siswa-siswi serta guru wajib menggunakan masker, mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, apabila telah memenuhi persyaratan protokol kesehatan, maka diizinkan untuk memasuki pekarangan sekolah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Muarokalaban, Ramayenti SS MM saat kunjungan monitoring Walikota Sawahlunto Deri Asta SH mengatakan, hari pertama sekolah di tahun ajaran baru 2020/2021 tetap mengikuti Keputusan Walikota Sawahlunto tentang belajar tatap muka dimasa New Normal Pandemi Covid 19.
Dalam minggu pertama ini, kata dia akan dilaksanakan persiapan Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan cara Hari Pertama siswa-siswi yang baru Kelas VII masuk untuk perkenalan, Hari Kedua Kelas VIII dan Hari Ketiga Kelas IX untuk persiapan PBM pada minggu ini.
Ramayenti menjelaskan, minggu kedua Proses Belajar Mengajar (PBM) nantinya akan dibagi 2 (dua) shift, yaitu kelas VII, VIII, dan IX dibagi menjadi masing-masing kelas A dan B.
“Kelas VII, VIII dan IX yang terbagi masing-masing A dan B, menjadi 2 (dua) shift melaksanakan belajar tatap muka selama 1 (satu) minggu secara bergantian dan 1 (satu) minggu belajar di rumah,” jelasnya.
Dikatakan Ramayenti, bagi siswa-siswi yang melaksanakan belajar di rumah secara daring akan dipandu oleh Guru dengan menggunakan Aplikasi Google Classroom melalui Android, dan apabila yang tidak mempunyai Android tetap bisa belajar di rumah secara Luring, dengan diberikan modul oleh guru.
“Selama pelaksanaan PBM tatap muka hanya 30 menit per jam Pelajaran, jarak antara siswa siswi 1,5 meter. Waktu istirahat selama 15 menit hanya diperbolehkan berada di dalam kelas serta membawa bekal makanan dari rumah masing-masing, dan keluar kelas jika ada keperluan yang sifatnya mendesak,” jelas Ramayenti.(Ris)