Usaha konveksi sebagai satu penggerak ekonomi. (foto ISN) |
Padanginfo.com-PADANG- Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat tahun 2020 yang ditarget sebesar 5,05 persen turun 1,19 Persen. Kondisi ini diketahui setelah melihat struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar menurut lapangan usaha pada tahun 2020 yang masih didominasi pada sektor pertanian sebesar 22,38 persen.
"Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab anjloknya perekonomian,” kata Mahyeldi, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatra Barat Tahun 2022 di Hotel Truntum Padang, Jumat (9/4/2021).
Mahyeldi mengatakan, kendati sektor pertanian dinilai mendominasi, namun kontribusi sektor pertanian dalam laju pertumbuhan ekonomi di Sumbar relatif menurun dari tahun ke tahun, dengan capaian pada tahun 2020 sebesar 1,19 persen.
“Ada beberapa sektor
PDRB yang cukup mengalami kontraksi yang dalam pada tahun 2020. Seperti sektor
transportasi dan pergudangan minus 16,10 persen, sektor penyediaan akomodasi
minus 15,95 persen, sektor perdagangan 1,14 persen, dan beberapa sektor lainnya,”
jelas Mahyeldi sebagaimana dikutip Bisnis.com
Dia menyebutkan Musrenbang yang digelar kali ini merupakan
rangkaian yang tidak terputus dari pelaksanaan Musrenbang yang telah
dilaksanakan di masing-masing kabupaten dan kota dari tingkat
Nagari/Desa/Kelurahan, Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten/Kota dan akhirnya
di tingkat Provinsi. Sehingga diharapkan masukan dari para stakeholder
merupakan hasil dari pelaksanaan musrenbang yang telah dilakukan sebelumnya di
tingkat kabupaten dan kota.
Mahyeldi mengingatkan, untuk tahun 2022 perlu diperhatikan untuk fokus
pada 3 sektor. Ini bukan berarti
sektor-sektor lainnya diabaikan seperti sektor Pendidikan, Kesehatan,
peningkatan kualitas tenaga kerja dan sektor lainnya.
“Pengendalian dan penanganan
pandemi Covid 19 tetap menjadi perhatian. Seluruh pihak karena pemulihan
ekonomi juga bergantung bagaimana kemampuan kita untuk mencapai Herd Imunity
dengan upaya percepatan vaksinasi pada kelompok sasaran masyarakat yang telah
ditargetkan,” harap Mahyeldi.(Humas/in)