Notification

×

Indeks Berita

Gawat, Malaysia Darurat Corona Bagaimana Nasib Urang Awak…?

Rabu, 05 Mei 2021 | Mei 05, 2021 WIB Last Updated 2021-05-05T08:42:51Z

Seorang warga Malaysia melintas di depan menara Twin Tower Malaysia. (foto:ist)

Padanginfo.com-MALAYSIA-Setelah India yang tak terbendung melawan Covid-19, kini giliran negara tetangga Malaysia menghadapi  pandemi covid fatigue.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, kenaikan kasus yang dialami Malaysia karena adanya kelelahan pandemi atau pandemic fatigue.

Pandemic fatigue sebagaimana yang dialami oleh masyarakat Malaysia merupakan munculnya demotivasi untuk berbagai langkah perlindungan yang direkomendasikan.

Kondisi ini pun muncul secara bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi emosi, pengalaman dan persepsi. Akibat pandemic fatigue, banyak orang-orang mulai mengabaikan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak fisik yang sebelumnya dipatuhi.

Dikatakan, di Malaysia  sebulan terakhir kasus COVID-19 melonjak. Pada April 2021, kata dia, ada penambahan 61.984 kasus infeksi virus corona dan 235 orang meninggal dunia.

"Lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini antara lain disebabkan oleh kelelahan pandemi," tutur Noor, seperti dikutip detik.com melalui laman The Star.

Akibat kelelahan pandemi yang dialami masyarakat, menurut Moor, masyarakat menjadi terlena dan abai terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Hal ini menjadi pemicu naiknya angka kasus COVID-19.

"Selain itu, aturan dilonggarkan, sektor ekonomi dibuka kembali, diadakan temu massal. Ini berkontribusi terhadap lonjakan kasus di mana-mana," kata dia.

Dengan temuan mutasi baru virus Corona, ini menambah kekhawatiran menghadapi situasi sekarang. Rumah sakit-rumah sakit juga berjuang menangani pasien.

"Kapasitas rumah sakit negara juga sedang berjuang, dengan banyak rumah sakit Lembah Klang melaporkan lebih dari 70 persen tingkat penggunaan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU)," ujar dia.

Secara keseluruhan, Malaysia mencatat 2.500 kasus baru per Senin (3/5/2021), sehingga total kasus menjadi 417.512.

Kementerian Kesehatan Malaysia juga mendeteksi sembilan klaster baru, sehingga jumlah klaster aktif menjadi 398 klaster.

Dari klaster baru, tiga di antaranya adalah terkait dengan tempat kerja, terkait dengan sektor pendidikan, dan terakhir terdeteksi di pusat penahanan di Jelapang, Perak. (*/in)


Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update