padanginfo.com-PADANG- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar, Lc,MA, menolak pemberlakuan aktifitas PPKM di masjid. Dia meminta, pemberlakuan ibadah di masjid tanpa batasan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tak mempermasalahkan penolakan MUI Sumbar soal peniadaan aktivitas di masjid selama PPKM mikro. Pemprov Sumbar mengakomodasi keinginan MUI Sumbar itu.
"Tadi memang dari MUI menyampaikan, yang penting adalah kedisiplinan protokol kesehatan. Pengurus masjid harus melengkapi sesuatunya dalam tempat ibadah. Apakah permintaan MUI diakomodir?," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, seusai rapat koordinasi dengan kepala daerah di Sumbar yang masuk PPKM mikro, Rabu (7/7/2021).
"Jangan berkerumun. Pengurus bisa mengantarkan daging ke rumah warga masing-masing. Nanti MUI secara detail akan memberikan tausiah kepada kita semua," katanya
Sebelumnya, Gusrizal Gazahar menolak peniadaan aktivitas di rumah ibadah, terutama di masjid, saat PPKM mikro. Dia juga mengatakan salat Idul Adha harusnya tetap bisa dilaksanakan di masjid secara berjemaah.
"Kita tidak setuju. Kita tetap menyampaikan sesuai dengan perda kita, tetap dilaksanakan salat Idul Adha dan ibadah," kata Buya Gusrizal Gazahar sebagaimana dikutip dari detik.com seusai rapat koordinasi antara Gubernur dan kepala daerah yang masuk PPKM Mikro.
Ada empat wilayah di Sumbar yang masuk wilayah PPKM mikro, yakni Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Solok.
Gusrizal membandingkan peniadaan kegiatan di rumah ibadah dengan kafe dan mal yang masih beroperasi.
Menurut Gusrizal, tempat ibadah seharusnya bisa menjadi sentra edukasi bagi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona. Dia juga meminta agar agama tak dipandang sebagai penghalang.
"Agama jangan sekali-kali dipandang sebagai penghalang. Itu adalah salah pandemi. Kalau kita tidak dibantu Allah dalam menghadapi ini semua, kita semua lemah," katanya. satu ikhtiar kita untuk menghadapi (in).
