Akhirnya Lukas Enembe Sutan Rajo Panglimo Gadang Ditangkap KPK

Gubernur Papua Lukas Enembe dan nyonya dalam pakaian adat Minang.

padanginfo.com-JAKARTA- Gubernur Papua Lukas Enembe akhirnya ditangkap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Selasa siang  10 Januari 2023 di sebuah restoran di Sentani. Lukas disebut akan meninggalkan Indonesia untuk lari ke luar negeri.

Wakil ketua KPK, Alexander Marwata,  di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022 memaparkan, KPK sebelumnya menyampaikan hasil rapat koordinasi bersama Menkopolhukam, Wamendagri, Menkes, TNI, Polri, Polda Papua, Pangdam Cendrawasih dan Tim Dokter IDI, menyatakan KPK dan IDI akan melakukan pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe di rumah pribadinya, setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi dugaan menerima gratifikasi sebesar Rp 1 miliar, dana operasional pimpinan, pengelolaan PON, dan pencucian uang.

Selain itu terkait laporan dari PPATK tentang dugaan korupsi atau ketidakwajaran penyimpanan dan pengelolaan uang sebesar Rp.71 miliar telah diblokir dan dibekukan. 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Lukas Enembe bukannya tanpa alasan. Ia menyebut Lukas Enembe dinilai sehat oleh tim penyidik sehingga dilakukan upaya paksa.

"Oleh karena itu kami melakukan pemeriksaan langsung di Papua sesuai dengan KUHAP. Dan sekarang dibawa menuju Jakarta," kata Ali.

Ali menyebut KPK  tidak serta-merta mempercayai klaim Lukas yang menyebut dirinya sakit parah

"Kami  memiliki penilaian sendiri terhadap tersangka  sekalipun penasehat hukumnya telah menyampaikan," kata dia.

Dapat Gelar di Ranah Minang

Penangkapan Lukas Enembe dilukiskan berlangsung dramatik. Karena sejumlah pendukungnya menghalang halangi. 

Lukas Enembe sangat fenomenal. Akhir Mei  2017 Lukas mendapat gelar adat Minang dengan sebutan Sutan Radjo Panglimo Gadang oleh Sholihin Jusuf Kalla Dato Rajo Suku Kutianyar Tanjung Kociak.

Pemberian gelar adat dilakukan di Rumah Gadang Sholihin Jusuf Kalla DT. Rajo Penghulu, yang berada di Tanah Datar, Lintau Buo Utara.

Waktu itu, tetua adat Paduko Kayo Andrian Indra menyampaikan, pemberian gelar adat  sebagai pengakuan atas integritas, loyalitas, kreativitas dan kinerja Gubernur Papua Lukas Enembe dalam membangun Papua dan menjaga kerukunan antarumat bergama, serta berbagai inovasinya dalam penyelenggaraan pemerintahan. (in)