Supardi
dan Dinas Pendidikan Sumbar Gagas Ekspo SMK 2024
padanginfo.com-BUKITTINGGI- “Payakumbuh
harus menjadi pelopor. Melahirkan inovasi-inovasi baru.” Demikian pernyaatan
Supardi Ketua DPRD Sumbar saat mengisi sesi diskusi dengan guru-guru SMK
se-Kota Payakumbuh di Novotel, Bukittinggi, Kamis, (12/10/23).
Para guru
tersebut merupakan peserta Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh
berlangsung dari 11-14 Oktober 2023. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Lebih penting, kegiatan ini juga melibatkan
instruktur-instruktur yang mumpuni dalam soal digitalisasi dan pendidikan.
Supardi
berharap, Bimtek yang telah melibatkan ratusan guru SMK dan telah dimulai
semenjak 2022 lalu itu dapat menghasilkan sesuatu yang baru, misalnya SMK Ekspo.
“Bimtek ini
memang diseting dari awal salah satu tujuannya adalah terciptanya Ekspo SMK,”
kata Supardi. “Dengan materi-materi dari Bimtek sebelumnya saling
berkesinambungan”.
Ia menyampaikan
sejak dimulai pada 2022 lalu, Bimtek digitalisasi ini telah dirancang
sedemikian rupa tidak hanya untuk mendorong munculnya lulusan SMK yang inovatif
namun juga adanya suatu ajang untuk memasarkan inovasi-inovasi tersebut.
Karena itu,
dalam lanjutan Bimtek Digitalisasi Pendidikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) di Payakumbuh itu, para tenaga pengajar tengah dipersiapkan untuk mengikuti
Ekspo SMK yang rencananya akan digelar tahun mendatang.
“Namun kita
harus catat, bahwa produk-produk yang akan ditampilkan dalam Ekspo betul-betul
berasal dari siswa,” tegas Supardi. Ia pun kembali mengingatkan bahwa di titik
ini, peran guru sebagai mediator dan fasilitator amatlah menentukan.
Konsep,
Teknis, dan Grafis
Geovani
Farel dan Bayu Ramadani Fajri, dua akademisi muda dari Universitas Negeri
Padang, dihadirkan dalam Bimtek dalam rangka persiapan ekspo. Mereka berdua
adalah akademisi di bidang teknologi informatika dan desain grafis.
Farel
mengatakan materi yang diberikannya menekankan pada kesiapan sekolah untuk
mengikuti ekspo. Mulai dari konsep, teknis, hingga evaluasi ekspo.
“Materi
kita kali ini, memang lebih pada persiapan ekspo, tapi tetap terhubung dengan
materi-materi di bimtek-bimtek sebelumnya,” jelas Farel.
Lebih jauh,
Farel yang merupakan dosen informatika dari Universitas Padang itu juga
menjelaskan kelebihan ekspo dibanding sistem magang. Ia melihat dalam iven
seperti ekspo, pelajar SMK akan mengambil posisi sebagai subjek yang aktif,
bukan subjek pasif.
“Ekspo ini
berbeda dengan sistem magang. Dalam ekspo mendatang itu, para pelajar akan
terhubung langsung dengan industri, dengan perusahaan-perusahaan, para investor,”
tambah akademisi muda tersebut.
Hal senada
diungkapkan instruktur lainnya, Bayu Ramadani Fajri. Menurut dosen animasi UNP
ini dalam ekspo tersebut para pelajar tidak sekedar memamerkan produknya, namun
juga mempresentasikan produk tersebut.
“Jadi,
siswanya tidak pasif, tidak hanya kreatif dalam membuat produk tapi juga
kreatif dalam pitching,” jelasnya.
Ekspo yang
tengah dirancang ini, kata Bayu lagi, akan dilakukan secara hibrid sehingga
jangkauannya jadi lebih luas. Farel dan
Bayu berharap kedepannya ekspo-ekspo serupa yang tengah digagas ini bisa
berjalan lancar dan berkelanjutan.
Para kepala
sekolah beserta jajaran tenaga pengajar, tampak mengikuti diskusi dengan
antusias. Salah satu pokok diskusi dengan Supardi itu ialah bagaimana
mengintegrasikan produk-produk kreasi setiap SMK di Payakumbuh dengan sektor
Pariwisata.
Sebelum
diskusi dimulai, para guru dari tiap SMK yang telah mengikuti rangkaian Bimtek
sejak 2022 mempresentasikan rancangan proyek berbasis teknologi digital.
Hasilnya beragam, dari jasa servis kenderaan bermotor dengan konsep datang ke
lokasi pemaki jasa yang dipasarkan secara digital, hingga ragam kuliner yang
juga dipasarkan secara digital dengan konsep yang cukup menarik.
Potensi
Enterpreneurship
Lebih jauh,
berkaca dari sejarah ia melihat betapa besarnya potensi sumber daya manusia di
Sumatera Barat, terutama di bidang enterpreneurship.
“Sumatera
Barat punya tradisi panjang di bidang enterpreneurship, semangat berdagang dan
berwira usahanya dikenal sejak dulu,” katanya lagi.
Semangat
berwira usaha itulah yang menurutnya penting untuk dibangkitkan dan kembangkan
lebih jauh lagi. Salah satu jalannya adalah dengan mengembalikan semangat awal
SMK dimana para siswa tamatannya bisa mandiri dan berinovasi.
“Anak-anak
SMK kita mesti berani bermimpi menjadi inovator dan entrepreneur handal di masa
datang. Membuka lapangan kerja di negeri sendiri secara inovatif,” harapnya.
Ia
menambahkan, iika tamatan SMK berorientasi bekerja di industri-industri di luar
Sumatera Barat, maka sumber daya manusia makin sedikit. Ini berpotensi makin
menghambat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat ke depannya.
Bimtek
digitalisasi untuk guru SMK yang telah dilaksanakan semenjak akhir tahun 2022
lalu ini, memang diadakan guna mendorong munculnya tenaga pendidik yang tidak
hanya memahami dunia digital namun juga menguasai seluk beluk enterpreneurship.
Seperti
dikatakan Supardi, pendidikan dan sekolah (khususnya SMK), mesti mendorong
tumbuhnya enterpreneurship. Namun semua itu mesti dilengkapi dengan pengetahuan guru mengenai
karakter anak didik. (*)