Dana Baznas ini diproyeksi untuk biaya pendidikan, modal usaha, bedah rumah, biaya hidup jompo, biaya berobat serta biaya pemasangan instalasi listrik. Jumlah penerimanya sebanyak 98 mustahiq.
"Kita di Baznas dan Pemerintah Kota Sawahlunto menjalankan amanah untuk memberikan zakat ini pada bapak-ibuk. Jangan lupa bahwa bapak-ibu juga punya amanah untuk menggunakan zakat ini sesuai apa yang diajukan dalam permohonannya dahulu," kata Walikota Sawahlunto Deri Asta, Selasa (25/2) di aula Kantor Camat Talawi.
Wako juga menegaskan pada para mustahiq yang menerima zakat ini dapat memanfaatkannya dengan baik dan sesuai dengan niat awal mengajukan permohonan dahulu. Terutama untuk bantuan modal usaha.
Ia menekankan agar bantuan ini jangan disalahgunakan untuk keperluan konsumtif. "Jangan digunakan belanja kebutuhan sehari-hari," tegasnya.
Penerima zakat diingatkan untuk tidak tergoda oleh kebutuhan konsumtif ataupun kebutuhan gaya hidup semata. Sebab kebutuhan seperti itu bersifat tidak produktif, sehingga begitu habis ,maka sampai di situ saja manfaatnya.
"Kita berharap kalau tahun sekarang bapak-ibuk sebagai penerima zakat, maka tahun yang akan datang bapak-ibuk sebagai pembayar zakat lagi." ujar Deri.
Dalam kesempatan itu, Kepala Baznas Kota Sawahlunto, M.Syarif menyebutkan pihaknya akan menyalurkan zakat ini dalam dua tahap.
Rinciannya, untuk tahap pertama ini,di Kecamatan Talawi disalurkan Rp 119.450,000,- dengan mustahiq sebanyak 98 orang. Di Kecamatan Lembah Segar disalurkan Rp 121.450.000,- dengan mustahiq sebanyak 99 orang.
Untuk Kecamatan Silungkang disalurkan Rp 124.500.000, dengan mustahiq sebanyak 95 orang. Kemudian di Kecamatan Barangin disalurkan Rp 122.700.000,- dengan mustahiq sebanyak 87 orang.
"Jadi total keseluruhan zakat yang akan kita salurkan berjumlah Rp.488.100.000,- dengan jumlah mustahiq seluruhnya sebanyak 379 orang," urai M Syarif.
Dikatakannya dari sejumlah kategori penerima bantuan, yang paling banyak mustahiqnya adalah orang jompo. Kemudian untuk keperluan pendidikan dan modal usaha.
Menurut Syarif, pihaknya melakukan penyaluran sesuai dengan prosedur. "Sehingga memang ada yang harus menunggu lebih dari sebulan. Krena kan kita jalankan dulu prosedurnya. Yang jelas kalau memenuhi syarat pasti kita berikan. Tidak pernah ditahan-tahan atau dipersulit," tuturnya. (Riswan Idris)
