Padang Info.com - Ketika bersaksi di depan wakil rakyat Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengamini bahwa Facebook mengambil data penggunanya, termasuk saat mereka sudah log out (keluar) dari akun Facebook.
Bahkan yang mengejutkan, perusahaan jejaring sosial itu turut memata-matai orang belum memiliki akun Facebook sekalpun.
"Ketika Anda mengunjungi situs web atau aplikasi yang menggunakan layanan kami, kami menerima informasi bahkan jika Anda tidak membuka Facebook atau tidak memiliki akun Facebook," jelas Product Management Director Facebook, David Baser, dalam sebuah posting.
"Hal ini karena aplikasi dan situs yang Anda buka tidak mengetahui (pengunjung) mana yang menggunakan Facebook", lanjut Baser.
Situs web dan aplikasi bisa menggunakan sejumlah layanan Facebook untuk mengumpukan informasi tentang pengunjung, yang kemudian digunakan untuk membuat agar konten dan iklan yang ditayangkan di situs web serta aplikasi bisa lebih relevan.
Baser memaparkan jenis-jenis layanan Facebook yang digunakan untuk mengumpukan informasi pengguna meski sudah log out atau belum memiliki akun, berikut tipe informasi yang dikumpulkan. Selengkapnya ada di bawah, seperti dilansir Kompas.com dari CNBC, Minggu (22/4/2018).
1. Melalui tombol "Social Plugins" dan Fitur "Log-In with Facebook"
Pertama adalah melalui layanan social plugins, seperti tombol "Like" dan "Share" di situs web lain di luar Facebook, seperti situs belanja atau situs berita.
Sementara fitur login with Facebook, adalah fitur yang biasa digunakan pengguna untuk masuk ke aplikasi atau layanan online menggunakan akun Facebook yang sudah ada, sehingga tak perlu membuat atau mendaftar akun baru.
Dalam hal ini, informasi yang dikumpulkan adalah IP address (alamat perangkat di internet), jenis browser (peramban) atau tipe sistem operasi, serta alamat situs web atau aplikasi untuk mengaktifkan fitur "like" dan "share".
Sederhananya, IP address akan mengizinkan Facebook mengirimkan tombol "Like" di peramban pengguna, dan membantu Facebook untuk menampilkannya di situs web atau aplikasi sesuai bahasa yang digunakan.
Lalu, cookies dan pendeteksi perangkat digunakan Facebook untuk menentukan apakah pengguna sedang log in, untuk mempermudah pengguna berbagi konten atau masuk ke aplikasi lain menggunakan akun Facebook.
2. Facebook Analytics
Layanan yang satu ini dipakai untuk memberikan informasi kepada sebuah situs web atau aplikasi tentang pola pemakaiannya oleh pengguna. Data alamat IP yang dikumpulkan bisa menunjukkan di negara mana saja sebuah web atau aplikasi digunakan.
Lalu, informasi browser dan sistem operasi memberikan data kepada para developer tentang platform apa saja yang dipakai pengguna untuk memasang dan memakai aplikasi mereka.
Cookies dan tool identifikasi lain digunakan untuk menghitung jumlah unique visitor. Selain itu, cookies juga bisa mengidentifikasi pengguna mana yang sedang log in ke Facebook ketika mengunjungi sebuah situs atau membuka layanan tertentu.
Apabila pengguna situs atau aplikasi ternyata sedang dalam keadaan log in ke Facebook, maka Facebook bisa turut memberikan informasi demografi seperti umur dan gender pengguna.
3. Facebook Audience Network dan Ad Measurement
Facebook Audience Network menyalurkan iklan dari Facebook ke website dan aplikasi lain di luar jejaring sosial yang bersangkutan.
Sebelum bisa mengirim iklan ke website dan aplikasi luar ini, Facebook terlebih dahulu mesti mengetahui beberapa informasi mengenai pengguna yang disasar, termasuk soal lokasi serta jenis browser dan sistem operasi perangkat.
Cookies dan tool indentifikasi lain lagi-lagi digunakan untuk mengetahui apakah pengguna yang akan disodori iklan sudah memiliki akun Facebook atau belum.
Jika belum, maka Facebook bisa menyuguhkan tawaran kepada mereka untuk bergabung (sign up) ke jejaring sosialnya.
Apabila sudah, maka si pengguna situs dan aplikasi lain yang disasar akan menerima iklan seperti yang biasa mereka lihat di Facebook. Hal sebaliknya juga berlaku: iklan dari situs atau aplikasi lain yang dikunjungi pengguna akan balik mengikutinya hingga ke dalam Facebook.
Adapun Ad Measurement adalah tool untuk mengukur efektivitas iklan di sebuah situs. Contohnya kode Facebook Pixel yang disematkan di situs agar pengiklan bisa mengetahui seberapa sering pengunjung situs bersangkutan merespon iklan mereka.(*)
Bahkan yang mengejutkan, perusahaan jejaring sosial itu turut memata-matai orang belum memiliki akun Facebook sekalpun.
"Ketika Anda mengunjungi situs web atau aplikasi yang menggunakan layanan kami, kami menerima informasi bahkan jika Anda tidak membuka Facebook atau tidak memiliki akun Facebook," jelas Product Management Director Facebook, David Baser, dalam sebuah posting.
"Hal ini karena aplikasi dan situs yang Anda buka tidak mengetahui (pengunjung) mana yang menggunakan Facebook", lanjut Baser.
Situs web dan aplikasi bisa menggunakan sejumlah layanan Facebook untuk mengumpukan informasi tentang pengunjung, yang kemudian digunakan untuk membuat agar konten dan iklan yang ditayangkan di situs web serta aplikasi bisa lebih relevan.
Baser memaparkan jenis-jenis layanan Facebook yang digunakan untuk mengumpukan informasi pengguna meski sudah log out atau belum memiliki akun, berikut tipe informasi yang dikumpulkan. Selengkapnya ada di bawah, seperti dilansir Kompas.com dari CNBC, Minggu (22/4/2018).
1. Melalui tombol "Social Plugins" dan Fitur "Log-In with Facebook"
Pertama adalah melalui layanan social plugins, seperti tombol "Like" dan "Share" di situs web lain di luar Facebook, seperti situs belanja atau situs berita.
Sementara fitur login with Facebook, adalah fitur yang biasa digunakan pengguna untuk masuk ke aplikasi atau layanan online menggunakan akun Facebook yang sudah ada, sehingga tak perlu membuat atau mendaftar akun baru.
Dalam hal ini, informasi yang dikumpulkan adalah IP address (alamat perangkat di internet), jenis browser (peramban) atau tipe sistem operasi, serta alamat situs web atau aplikasi untuk mengaktifkan fitur "like" dan "share".
Sederhananya, IP address akan mengizinkan Facebook mengirimkan tombol "Like" di peramban pengguna, dan membantu Facebook untuk menampilkannya di situs web atau aplikasi sesuai bahasa yang digunakan.
Lalu, cookies dan pendeteksi perangkat digunakan Facebook untuk menentukan apakah pengguna sedang log in, untuk mempermudah pengguna berbagi konten atau masuk ke aplikasi lain menggunakan akun Facebook.
2. Facebook Analytics
Layanan yang satu ini dipakai untuk memberikan informasi kepada sebuah situs web atau aplikasi tentang pola pemakaiannya oleh pengguna. Data alamat IP yang dikumpulkan bisa menunjukkan di negara mana saja sebuah web atau aplikasi digunakan.
Lalu, informasi browser dan sistem operasi memberikan data kepada para developer tentang platform apa saja yang dipakai pengguna untuk memasang dan memakai aplikasi mereka.
Cookies dan tool identifikasi lain digunakan untuk menghitung jumlah unique visitor. Selain itu, cookies juga bisa mengidentifikasi pengguna mana yang sedang log in ke Facebook ketika mengunjungi sebuah situs atau membuka layanan tertentu.
Apabila pengguna situs atau aplikasi ternyata sedang dalam keadaan log in ke Facebook, maka Facebook bisa turut memberikan informasi demografi seperti umur dan gender pengguna.
3. Facebook Audience Network dan Ad Measurement
Facebook Audience Network menyalurkan iklan dari Facebook ke website dan aplikasi lain di luar jejaring sosial yang bersangkutan.
Sebelum bisa mengirim iklan ke website dan aplikasi luar ini, Facebook terlebih dahulu mesti mengetahui beberapa informasi mengenai pengguna yang disasar, termasuk soal lokasi serta jenis browser dan sistem operasi perangkat.
Cookies dan tool indentifikasi lain lagi-lagi digunakan untuk mengetahui apakah pengguna yang akan disodori iklan sudah memiliki akun Facebook atau belum.
Jika belum, maka Facebook bisa menyuguhkan tawaran kepada mereka untuk bergabung (sign up) ke jejaring sosialnya.
Apabila sudah, maka si pengguna situs dan aplikasi lain yang disasar akan menerima iklan seperti yang biasa mereka lihat di Facebook. Hal sebaliknya juga berlaku: iklan dari situs atau aplikasi lain yang dikunjungi pengguna akan balik mengikutinya hingga ke dalam Facebook.
Adapun Ad Measurement adalah tool untuk mengukur efektivitas iklan di sebuah situs. Contohnya kode Facebook Pixel yang disematkan di situs agar pengiklan bisa mengetahui seberapa sering pengunjung situs bersangkutan merespon iklan mereka.(*)