Notification

×

Iklan

Iklan

Menyongsong Ekspo Internasional SMK Sumbar 2024

Selasa, 20 Agustus 2024 | 8/20/2024 WIB Last Updated 2024-09-10T02:22:04Z


Menyongsong Ekspo Internasional SMK Sumbar 2024

 

padanginfo.com-PAYAKUMBUH- Agustus ini akan menjadi bulan bersejarah dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan di Sumatera Barat (Sumbar). Untuk pertamakalinya, Ekspo bertaraf internasional yang memamerkan beragam produk SMK akan diadakan di Payakumbuh, dari 7-11 Agustus 2024 mendatang. 

 

Dalam ajang bertajuk Ekspo SMK Sumbar 2024 itu, 225 produk dari puluhan SMK se-Sumatera Barat akan dipamerkan di 80 booth/stand Produk-produk tersebut, merupakan produk berbasis digital yang sengaja mereka siapkan untuk Ekspo.

 

Para siswa peserta Ekspo, tidak hanya sekadar jadi penjaga booth masing-masing. Mereka juga akan mempresentasikan langsung produknya pada para buyer dan investor dari mancanegara, mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Jerman yang bakal datang langsung ke Ekspo.

 

Begitu juga dengan investor dari berbagai perusahaan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha itu, akan datang ke Ekspo untuk melihat produk-produk hasil kreasi para siswa. 

 

Tujuan para buyer dan investor itu jelas. Mereka akan mencari produk yang bisa mereka beli atau bisa mereka kembangkan dengan mekanisme kerjasama. 

 

“Kita ingin Ekspo ini menjadi hilirisasi produk kreatif-inovatif siswa-siswa SMK kita. Kita juga ingin Ekspo ini membuka dan memperluas jaringan,” jelas Sepris Yonaldi, SE, MM, salah satu Tenaga Ahli di SMK Ekspo Sumbar 2024, dalam wawancara lewat aplikasi percakapan pada Sabtu (03/08/24).

 

Produk-produk tersebut bervariasi, khususnya barang dan jasa. Mulai dari kuliner, fashion, desain gravis, hingga beragam produk lainnya yang inovatif dan berbasis digital.

 

Sepris juga menekankan bahwa Ekspo juga dirancang untuk menghubungkan para siswa—calon entrepreneurship Sumbar di masa datang—dengan buyer dan investor serta perwakilan perusahan-perusahaan dari dalam dan luar negeri.

 

“Dalam Ekspo nanti, siswa kita bisa berinteraksi dan bekerjasama ara buyer dan investor yang datang,” tambah Dosen di Universitas Taman Siswa Sumatera Barat itu.

 

“Kerjasama, kolaborasi, antara SKM dan siswa dengan dunia kerja, ini salah poinnya,” tukas Sespri.

 

Selain Sespri, ada 9 tenaga ahli yang mengkurasi dan menentori para siswa dari SMK yang produk-produknya ditampilkan di Ekspo. Sejak awal tahun 2024 hingga akhir Juli ini, mereka telah menilai kelayakan, substansi, serta potensi pengembangan masing-masing produk. 

 

 

“Yang dipamerkan nanti [di Ekspo SMK Sumbar 2024, red] bukan produk jadi dari tiap SMK,” jelas Donny Eros, S.S, M.A, tenaga ahli lainnya, dalam wawancara langsung di Kab. Solok, Sabtu (03/08/24).

 

Pertama, ia bersama tenaga ahli lainnya mengkurasi ratusan produk dari puluhan SMK se-Sumbar. “Produk yang kita kurasi, bukan produk materil, tapi gagasannya, gagasan soal apa itu inovasi, apa itu orisinalitas,” tambah dosen di FIB Universitas Andalas. 

 

Lebih jauh, alumni University of Essex, Inggris itu, menjelaskan bahwa terkadang ia dan tenaga ahli lainnya mendapati produk yang cukup inovatif ketika mengunjungi SMK-SMK yang mendaftar untuk ikuti Ekspo. 

 

“Namun, yang inovatif itu belum tentu original. Kalau tidak original, kita bisa sulit untuk daftarkan HAKI, atau urus pematenan produk,” lanjutnya.

 

Tak hanya mengkurasi produk yang sudah jadi, mereka juga mengkurasi gagasan atau ide. 

“Kita juga terima gagasan. Sekecil apapun gagasannya, kalau ia punya potensi besar buat dikembangkan jadi produk yang orisinal, kita terima,” tambahnya. 

 

Di tahap kedua, produk-produk hasil kurasi sebelumnya, diberi assessment lanjutan. 

Para siswa diajak belajar bersama untuk memodifikasi produknya agar betul-betul menjadi produk yang original. 

 

“Gagasan-gagasan yang kita terima, juga dikembangkan di tahap dua ini. Misalnya, gagasan soal desain grafis, kita kembangkang bersama-sama, agar jadi produk yang orisinal.” 

 

Di tahap ini, para siswa juga dilatih untuk mempresentasikan (pitching) produk-produknya. Pitching yang bagus, lanjut Donny, akan bisa menunjukkan tidak hanya inovasi produk, namun yang lebih penting menunjukkan orisinalitas produk. 

 

Orisinalitas inilah yang menurut Donny akan menarik buyer atau investor, baik untuk membeli atau mengajak kerjasama.

 

Selain itu mereka juga dimentori strategi soal branding dan promosi produk, lanjut akademisi yang juga dikenal sebagai pakar pariwisata. 

 

Sedangkan pada tahap ketiga diadakan evaluasi serta finalisasi produk agar siap untuk dipamerkan di Ekspo nanti. 

 

“Tahap ketiga, lebih kepada finalisasi,” kembali mengutip Sespri.

 

Di samping mengkurasi dan mementori, tenaga ahli juga telah berkunjung ke sejumlah SMK di luar Sumbar yang dianggap berhasil mengembangkan produk yang inovatif dan original. Mereka juga datang ke beberapa pusat industri untuk mempresentasikan dan mengundang para pengusaha datang ke Ekspo, serta menjajaki kemungkinan kerjasama setelah Ekspo. 

 

Tak hanya itu, Ekspo SMK 2024 yang bertempat di Kompleks Medan nan Bapaneh Ngalau Indah juga akan diisi serangkaian pertunjukan budaya, coaching clinic, serta sesi diskusi dan talkshow seputar entrepreneurship berbasis digital bersama para praktisi dan pakar. 

 

Ekspo bertaraf internasional ini, dengan demikian, tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tapi juga jadi ruang jumpa langsung antara siswa dengan para investor dalam dan luar negeri, ruang belajar bersama, sekaligus ajang promosi kebudayaan.

 

Dan ekspo ini bukanlah kegiatan ‘buang-buang anggaran’ yang dirancang dalam waktu satu atau dua hari. 

 

Berinovasi atau Terbenam

 

Era baru telah tiba: era digital. Nyaris setiap segi kehidupan masyarakat hari ini, bersentuhan dengan teknologi digital. Para pelaku usaha, terutama pelaku usaha kreatif, di berbagai belahan dunia telah menghadirkan beragam inovasi untuk menyesuaikan diri dengan era digital ini. 

 

Bagaimana dengan Sumbar? 

 

Sebelum masuk ke pertanyaan tersebut, Supardi, Ketua DPRD Sumbar, menyasar persoalan yang lebih mendasar: penguatan SMK-SMK, sekolah tempat lahirnya para entrepreneurship.

 

“Jika SMK bangkit, Sumbar akan bangkit,” demikian pandangan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, di Bukittinggi, Sumbar, (20/08/23). Pandangan legistalor alumni SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) itu ia sampaikan di sesi diskusi Bimtek Digitalisasi Pendidikan bersama para guru SMK se-Payakumbuh. 

 

Pandangan tersebut didasari kondisi Sumatera Barat. Provinsi ini bukanlah pusat industri. Sumber daya alamnya terbatas.  “Tapi kita punya pelajar, punya siswa, punya anak-anak muda penuh talenta di bidang industri kreatif berbasis digital,” lanjut Supardi. 

 

Karena itu, Supardi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat,  menggunakan dana pokirnya untuk mengadakan Bimtek dengan tema “Digital Learning in Digital Age,” selama beberapa tahap sepanjang 2022-2023. 

 

Para ahli di bidang pendidikan berbasis digital, dihadirkan guna membekali guru-guru dengan wacana baru dunia pendidikan berbasis digital. Sepanjang Bimtek, guru-guru didorong untuk menggunakan teknologi digital dalam menciptakan, mengembangkan dan memasarkan produk-produk buatan pelajar-pelajar SMK.

 

Dalam Bimtek, para guru dibekali pengetahuan baru untuk mempersiapkan lulusan SMK menjadi pelaku usaha yang punya daya kreasi dan inovatif dan punya daya tawar di dunia entrepreneurship nasional dan internasional. 

 

Lebih dari itu, ia dan dinas punya visi soal Sumbar (khususnya Payakumbuh), sebagai salah satu tempat lahirnya para entrepreneur baru dengan karya-karya inovatif berbasis digital. Dan mereka semua didorong untuk membangun industri ekonomi kreatif berbasis digital di negeri sendiri. 

 

Mereka bisa menjadi entrepreneur mandiri yang membangun usaha di kotanya masing-masing, membuka lapangan kerja baru, tanpa perlu merantau ke kota-kota pusat industri dan hanya menjadi sebatas karyawan penerima perintah atasan—bukan inisiator dan konseptor.

 

Dalam pandangan Supardi, pola pemikiran seperti itulah yang akan makin membenamkan Sumatera Barat. Anak-anak muda, terutama alumni SMK, akan kehilangan daya kreasi, kemampuan diplomasi, serta prinsip berdiri di atas kaki sendiri, jika terus terjebak dalam pola pikir tersebut. 

 

Karenanya, lewat rangkaian Bimtek para guru juga dibekali metode pedagogi terbaru dimana siswa SMK tidak lagi disiapkan untuk memasuki dunia industri sebagai sebatas karyawan penerima perintah. Sebaliknya, SMK mesti kembali ke khitahnya sebagai penghasil entrepreneur handal dan mandiri. 

 

Namun masih ada satu soal. SMK dan siswanya, sejauh ini belum terhubung secara memadai dengan dunia pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Padahal, seperti disebut di atas, sumber daya manusia di Sumbar adalah potensi besar untuk dikembangkan dan didorong maju. Pokok Pikiran inilah yang melatari SMK Ekspo 2024. 

 

Inilah proses panjang di balik SMK Ekspo Sumbar 2024. Rangkaian Bimtek sejak 2022 guna mempersiapkan Ekspo, kunjungan ke SMK di luar Sumbar hingga kunjungan ke pusat-pusat industri, serta proses kurasi yang panjang, semua demi terwujudnya masyarakat Madani, yang mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan membangun kekuatan ekonomi yang sehat. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Menyongsong Ekspo Internasional SMK Sumbar 2024

Agustus ini akan menjadi bulan bersejarah dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan di Sumatera Barat (Sumbar). Untuk pertamakalinya, Ekspo bertaraf internasional yang memamerkan beragam produk SMK akan diadakan di Payakumbuh, dari 7-11 Agustus 2024 mendatang.

Dalam ajang bertajuk Ekspo SMK Sumbar 2024 itu, 225 produk dari puluhan SMK se-Sumatera Barat akan dipamerkan di 80 booth/stand Produk-produk tersebut, merupakan produk berbasis digital yang sengaja mereka siapkan untuk Ekspo.

Para siswa peserta Ekspo, tidak hanya sekadar jadi penjaga booth masing-masing. Mereka juga akan mempresentasikan langsung produknya pada para buyer dan investor dari mancanegara, mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Jerman yang bakal datang langsung ke Ekspo.

Begitu juga dengan investor dari berbagai perusahaan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha itu, akan datang ke Ekspo untuk melihat produk-produk hasil kreasi para siswa.

Tujuan para buyer dan investor itu jelas. Mereka akan mencari produk yang bisa mereka beli atau bisa mereka kembangkan dengan mekanisme kerjasama.

“Kita ingin Ekspo ini menjadi hilirisasi produk kreatif-inovatif siswa-siswa SMK kita. Kita juga ingin Ekspo ini membuka dan memperluas jaringan,” jelas Sepris Yonaldi, SE, MM, salah satu Tenaga Ahli di SMK Ekspo Sumbar 2024, dalam wawancara lewat aplikasi percakapan pada Sabtu (03/08/24).

Produk-produk tersebut bervariasi, khususnya barang dan jasa. Mulai dari kuliner, fashion, desain gravis, hingga beragam produk lainnya yang inovatif dan berbasis digital.

Sepris juga menekankan bahwa Ekspo juga dirancang untuk menghubungkan para siswa—calon entrepreneurship Sumbar di masa datang—dengan buyer dan investor serta perwakilan perusahan-perusahaan dari dalam dan luar negeri.

“Dalam Ekspo nanti, siswa kita bisa berinteraksi dan bekerjasama ara buyer dan investor yang datang,” tambah Dosen di Universitas Taman Siswa Sumatera Barat itu.

“Kerjasama, kolaborasi, antara SKM dan siswa dengan dunia kerja, ini salah poinnya,” tukas Sespri.

Selain Sespri, ada 9 tenaga ahli yang mengkurasi dan menentori para siswa dari SMK yang produk-produknya ditampilkan di Ekspo. Sejak awal tahun 2024 hingga akhir Juli ini, mereka telah menilai kelayakan, substansi, serta potensi pengembangan masing-masing produk.

“Yang dipamerkan nanti [di Ekspo SMK Sumbar 2024, red] bukan produk jadi dari tiap SMK,” jelas Donny Eros, S.S, M.A, tenaga ahli lainnya, dalam wawancara langsung di Kab. Solok, Sabtu (03/08/24).

Pertama, ia bersama tenaga ahli lainnya mengkurasi ratusan produk dari puluhan SMK se-Sumbar. “Produk yang kita kurasi, bukan produk materil, tapi gagasannya, gagasan soal apa itu inovasi, apa itu orisinalitas,” tambah dosen di FIB Universitas Andalas.

Lebih jauh, alumni University of Essex, Inggris itu, menjelaskan bahwa terkadang ia dan tenaga ahli lainnya mendapati produk yang cukup inovatif ketika mengunjungi SMK-SMK yang mendaftar untuk ikuti Ekspo.

“Namun, yang inovatif itu belum tentu original. Kalau tidak original, kita bisa sulit untuk daftarkan HAKI, atau urus pematenan produk,” lanjutnya.

Tak hanya mengkurasi produk yang sudah jadi, mereka juga mengkurasi gagasan atau ide.

“Kita juga terima gagasan. Sekecil apapun gagasannya, kalau ia punya potensi besar buat dikembangkan jadi produk yang orisinal, kita terima,” tambahnya.

Di tahap kedua, produk-produk hasil kurasi sebelumnya, diberi assessment lanjutan.

Para siswa diajak belajar bersama untuk memodifikasi produknya agar betul-betul menjadi produk yang original.

“Gagasan-gagasan yang kita terima, juga dikembangkan di tahap dua ini. Misalnya, gagasan soal desain grafis, kita kembangkang bersama-sama, agar jadi produk yang orisinal.”

Di tahap ini, para siswa juga dilatih untuk mempresentasikan (pitching) produk-produknya. Pitching yang bagus, lanjut Donny, akan bisa menunjukkan tidak hanya inovasi produk, namun yang lebih penting menunjukkan orisinalitas produk.

Orisinalitas inilah yang menurut Donny akan menarik buyer atau investor, baik untuk membeli atau mengajak kerjasama.

Selain itu mereka juga dimentori strategi soal branding dan promosi produk, lanjut akademisi yang juga dikenal sebagai pakar pariwisata.

Sedangkan pada tahap ketiga diadakan evaluasi serta finalisasi produk agar siap untuk dipamerkan di Ekspo nanti.

“Tahap ketiga, lebih kepada finalisasi,” kembali mengutip Sespri.

Di samping mengkurasi dan mementori, tenaga ahli juga telah berkunjung ke sejumlah SMK di luar Sumbar yang dianggap berhasil mengembangkan produk yang inovatif dan original. Mereka juga datang ke beberapa pusat industri untuk mempresentasikan dan mengundang para pengusaha datang ke Ekspo, serta menjajaki kemungkinan kerjasama setelah Ekspo.

Tak hanya itu, Ekspo SMK 2024 yang bertempat di Kompleks Medan nan Bapaneh Ngalau Indah juga akan diisi serangkaian pertunjukan budaya, coaching clinic, serta sesi diskusi dan talkshow seputar entrepreneurship berbasis digital bersama para praktisi dan pakar.

Ekspo bertaraf internasional ini, dengan demikian, tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tapi juga jadi ruang jumpa langsung antara siswa dengan para investor dalam dan luar negeri, ruang belajar bersama, sekaligus ajang promosi kebudayaan.

Dan ekspo ini bukanlah kegiatan ‘buang-buang anggaran’ yang dirancang dalam waktu satu atau dua hari.

Berinovasi atau Terbenam

Era baru telah tiba: era digital. Nyaris setiap segi kehidupan masyarakat hari ini, bersentuhan dengan teknologi digital. Para pelaku usaha, terutama pelaku usaha kreatif, di berbagai belahan dunia telah menghadirkan beragam inovasi untuk menyesuaikan diri dengan era digital ini.

Bagaimana dengan Sumbar?

Sebelum masuk ke pertanyaan tersebut, Supardi, Ketua DPRD Sumbar, menyasar persoalan yang lebih mendasar: penguatan SMK-SMK, sekolah tempat lahirnya para entrepreneurship.

“Jika SMK bangkit, Sumbar akan bangkit,” demikian pandangan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, di Bukittinggi, Sumbar, (20/08/23). Pandangan legistalor alumni SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) itu ia sampaikan di sesi diskusi Bimtek Digitalisasi Pendidikan bersama para guru SMK se-Payakumbuh.

Pandangan tersebut didasari kondisi Sumatera Barat. Provinsi ini bukanlah pusat industri. Sumber daya alamnya terbatas. “Tapi kita punya pelajar, punya siswa, punya anak-anak muda penuh talenta di bidang industri kreatif berbasis digital,” lanjut Supardi.

Karena itu, Supardi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, menggunakan dana pokirnya untuk mengadakan Bimtek dengan tema “Digital Learning in Digital Age,” selama beberapa tahap sepanjang 2022-2023.

Para ahli di bidang pendidikan berbasis digital, dihadirkan guna membekali guru-guru dengan wacana baru dunia pendidikan berbasis digital. Sepanjang Bimtek, guru-guru didorong untuk menggunakan teknologi digital dalam menciptakan, mengembangkan dan memasarkan produk-produk buatan pelajar-pelajar SMK.

Dalam Bimtek, para guru dibekali pengetahuan baru untuk mempersiapkan lulusan SMK menjadi pelaku usaha yang punya daya kreasi dan inovatif dan punya daya tawar di dunia entrepreneurship nasional dan internasional.

Lebih dari itu, ia dan dinas punya visi soal Sumbar (khususnya Payakumbuh), sebagai salah satu tempat lahirnya para entrepreneur baru dengan karya-karya inovatif berbasis digital. Dan mereka semua didorong untuk membangun industri ekonomi kreatif berbasis digital di negeri sendiri.

Mereka bisa menjadi entrepreneur mandiri yang membangun usaha di kotanya masing-masing, membuka lapangan kerja baru, tanpa perlu merantau ke kota-kota pusat industri dan hanya menjadi sebatas karyawan penerima perintah atasan—bukan inisiator dan konseptor.

Dalam pandangan Supardi, pola pemikiran seperti itulah yang akan makin membenamkan Sumatera Barat. Anak-anak muda, terutama alumni SMK, akan kehilangan daya kreasi, kemampuan diplomasi, serta prinsip berdiri di atas kaki sendiri, jika terus terjebak dalam pola pikir tersebut.

Karenanya, lewat rangkaian Bimtek para guru juga dibekali metode pedagogi terbaru dimana siswa SMK tidak lagi disiapkan untuk memasuki dunia industri sebagai sebatas karyawan penerima perintah. Sebaliknya, SMK mesti kembali ke khitahnya sebagai penghasil entrepreneur handal dan mandiri.

Namun masih ada satu soal. SMK dan siswanya, sejauh ini belum terhubung secara memadai dengan dunia pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Padahal, seperti disebut di atas, sumber daya manusia di Sumbar adalah potensi besar untuk dikembangkan dan didorong maju. Pokok Pikiran inilah yang melatari SMK Ekspo 2024.

Inilah proses panjang di balik SMK Ekspo Sumbar 2024. Rangkaian Bimtek sejak 2022 guna mempersiapkan Ekspo, kunjungan ke SMK di luar Sumbar hingga kunjungan ke pusat-pusat industri, serta proses kurasi yang panjang, semua demi terwujudnya masyarakat Madani, yang mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan membangun kekuatan ekonomi yang sehat. (*)


×
Berita Terbaru Update