Notification

×

Iklan

Iklan

LDR dan Teori CMC Mendekatkan yang Jauh dalam Komunikasi Digital

Kamis, 26 Juni 2025 | 6/26/2025 WIB Last Updated 2025-06-26T12:37:34Z

Najwa Khansa Azzahra
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Pernahkah Anda melihat atau merasakan deg-degan bahkan senyum-senyum sendiri hanya karena menunggu notifikasi  “Selamat Pagi, Sayang” dari seseorang yang berjarak ratusan kilometer jauhnya? Padahal Anda hanya bisa berbicara lewat chat atau video call.

Jangan salah! Karena pada era serba digtal ini, kita tidak lagi harus mengkhawatirkan hubungan jarak jauh atau kita kenal dengan Long Distance Relationship (LDR). Karena hubungan seperti ini bukan lagi sekedar bertahan— tapi juga berkembang, bahkan bisa menjadi lebih dekat dari apa yang terlihat.

Jauh sebelum istilah LDR populis,  hubungan tetap aman saja hanya dengan sinyal internet dan layar kaca?” Nah! Jawabannya ada pada salah satu teori komunikasi yang mungkin tidak disadari dari  yang sedang  Anda   jalani tiap hari, yaitu Computer-Mediated Communication (CMC).

Teori Computer Mediated Communication (CMC) adalah teori yang membahas bagaimana komunikasi dapat berlangsung melalui perantara teknologi digital, seperti chat, video call, email, atau media sosial. 

Dalam hubungan jarak jauh (LDR), teori inilah yang menjadi pondasi utama dalam menjaga kedekatan emosional,  meskipun kita terpisah jauh. 

Ketika dua orang tidak bisa bertatap muka secara langsung, media digital yang menjadi ruang pertemuan virtual tempat mereka saling bertukar cerita, emosi, dan perhatian.

Dalam teori CMC  setiap cara berkomunikasi lewat teknologi punya tingkat “kekayaan” yang berbeda. Semakin banyak pesan atau hal yang bisa disampaikan seperti suara, ekspresi wajah, hingga gerakan tubuh, maka semakin “kaya” medianya. Contohnya, kalau kita bisa chat teks, medianya akan dianggap sederhana karena hanya bisa mengandalkan lukisan. Sedangkan yang memiliki fitur video call justru disebut lebih “kaya” karena bisa menunjukkan suara dan wajah secara lagsung. 

Tingkat-tingkat inilah yang kemudian dapat dipilih oleh pasangan LDR untuk berkomunikasi dalam jarak jauh.

Menariknya, komunikasi lewat media digital kadang dirasa lebih dekat dibanding tatap muka. Ini disebut sebagai hyperpersonal communication di mana orang bisa lebih jujur dan nyaman menyampaikan perasaan lewat chat atau voice note karena bisa dipikirkan dulu, tanpa tekanan langsung. 

Dalam LDR, hal ini jadi penting karena curhat pun bisa terasa lebih dalam lewat teks yang tulus.

LDR bisa diartikan mendekatkan yang jauh. Jadinya kita tahu, jika teori ini besar perannya dalam hubungan jarak jauh, terkhususnya pada hubungan percintaan. Iya kan...?
×
Berita Terbaru Update