Notification

×

Iklan

Iklan

Tiga Puisi Sulaiman Juned Direkomendasi Jadi Materi Cipta Lagu FLS3N 2025

Sabtu, 28 Juni 2025 | 6/28/2025 WIB Last Updated 2025-06-28T04:16:38Z


Tiga Puisi Karya Sulaiman Juned Direkomendasikan Jadi Materi Cipta Lagu FLS3N 2025

padanginfo.com-PADANG PANJANG-Tiga puisi karya Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., seniman dan akademisi asal Padang Panjang, Sumatera Barat direkomendasikan sebagai materi cipta lagu dalam ajang Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat nasional tahun 2025. 

Ketiga puisi tersebut berjudul masing-masing berjudul "Sayap Keabadian", "Percakapan Rindu", dan "Rasa".

Rekomendasi ini sebagai bagian dari upaya memperkaya referensi musikal para peserta dengan karya-karya sastra bermuatan nilai dan estetika tinggi. Pemilihan karya Sulaiman Juned dinilai tepat, mengingat reputasinya sebagai penyair, sutradara teater, dan akademisi yang produktif serta konsisten dalam berkarya lintas dekade.

Ketiga puisi tersebut dapat dilihat pada buku Petunjuk Teknis (Juknis) Cipta Lagu pada ajang FLS3N 2025 Jenjang SMA Sederajat.

Menanggapi hal itu, Sulaiman Juned menyatakan rasa syukurnya.

"Saya sangat bahagia dan terhormat. Ini bentuk apresiasi bagi puisi, seni kata yang sering dianggap sunyi di tengah hingar dunia digital. Semoga karya ini bisa menjadi nyala inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai sastra dan menjadikannya sebagai ruang ekspresi dan pengabdian," ungkapnya Jumat (27/6/2025) di Padang Panjang.

Jejak Panjang Sulaiman Juned

Lahir di Gampong Usi Dayah, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, Aceh, 12 Mei 1965, Sulaiman Juned—yang akrab disapa Soel—adalah sosok yang tak asing lagi di panggung seni Indonesia. Menetap di Padang Panjang, Sumatera Barat, ia mengabdikan dirinya sebagai dosen Prodi Teater di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang serta aktif membina Komunitas Seni Kuflet yang ia dirikan.

Selain Kuflet, ia adalah pendiri berbagai komunitas seni teater, di antaranya Sanggar Cempala Karya (Banda Aceh, 1986), UKM-Teater Nol (Unsyiah, 1990), dan Teater Kosong Aceh (1993). Namanya tercatat dalam lebih dari ratusan antologi puisi Indonesia, Nusantara, dan dunia. Ia juga telah menyutradarai 275 lakon dan memainkan lebih dari 750 judul naskah teater.

Selain sebagai penyair dan sutradara, Soel dikenal sebagai pembaca puisi yang kharismatik, dengan pengalaman pentas dan diskusi sastra ke berbagai negara, termasuk Jerman, Prancis, Jepang, Vietnam, hingga Belanda.

Karya-karya puisinya yang direkomendasikan dalam FLS3N ini merupakan bagian dari dedikasi panjangnya dalam dunia seni dan sastra. Puisi-puisi itu dikenal sarat makna, menyentuh tema-tema kemanusiaan, spiritualitas, dan kedalaman rasa—cocok untuk diolah menjadi lagu yang menyentuh dan menyemai nilai estetis pada generasi muda.

Akhir 2024 lalu, Sulaiman Juned menghelat pertunjukan teater kolosal "Sayap-Sayap Proklamasi", naskah karya S. Hasanah Nst., dengan Pimpinan Produksi Muhammad Subhan yang mengangkat biografi Bung Hatta. Pementasan ini merupakan produksi ke-55 Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang, bagian dari program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Teater Kepahlawanan 2024 Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Rekomendasi terhadap puisinya dalam FLS3N 2025 menegaskan bahwa dedikasi dan kualitas karya Soel tetap relevan dan layak diapresiasi lintas generasi. Ia bukan sekadar saksi, tetapi juga pelaku dan penjaga nyala seni Indonesia yang tak kunjung padam. (*)
×
Berita Terbaru Update