(Foto: dok. google).
Padanginfo.com-BUKITTINGGI- Bila Anda berada di kota Bukittinggi, menjelang Jam Gadang, di sisi kanan arah dari Padang, ada tugu di pertigaan jalan depan Kantor Pos. Itu tugu bukan sembarang tugu. Itulah tugu Polisi Wanita (Polwan). Asal muasal Polwan yang ada sekarang. Bagaimana kisahnya?
Dihimpun dari berbagai sumber, Pada awal tahun 1948, polisi sempat mengalami kesulitan saat memeriksa korban, tersangka, ataupun saksi perempuan, terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.
Oleh karena itu, para polisi sering meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil perempuan untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.
Kemudian, organisasi perempuan dan organisasi perempuan Islam di Bukittinggi, Sumatera Barat berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar perempuan diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.
Lalu, Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi, memberikan kesempatan mendidik perempuan-perempuan pilihan untuk menjadi polisi.
Pafa 1 September 1948 enam perempuan pertama resmi dididik sebagai calon Polwan. Mereka Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmaina dan .Rosnalia Taher
Pada 1 Mei 1951, keenam calon inspektur tersebut lulus pendidikan dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara serta Komisariat Polisi Jakarta Raya. Mereka diberikan tugas khusus terkait perempuan, anak-anak, dan masalah sosial.
Tug Polwan diresm 27 april 1993 oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Polisi Banurusman.
Peringatan HUT ke-77 Polwan 2025 menjadi momen penting untuk mengenang perjalanan panjang Polisi Wanita Republik Indonesia dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa. Setiap tahunnya, perayaan ini selalu menjadi ajang refleksi atas dedikasi dan kontribusi Polwan bagi masyarakat.
HUT ke-77 Polwan pada 1 September 2025 mengusung tema "Polri untuk Masyarakat". Dengan adanya peringatan ini, menjadi pengingat bahwa Polwan berkomitmen untuk mengayomi dan mempererat hubungan dengan masyarakat.
Thema HUT ke-77 Polwan "Polri untuk Masyarakat". Peringatan tidak hanya dimaknai sebagai perayaan seremonial, melainkan juga sebagai momentum untuk meneguhkan kembali semangat pengabdian dan kedekatan Polwan dengan masyarakat. HUT ke-77 Polwan diharapkan dapat membawa makna yang lebih dalam, yakni hadir di tengah warga dan berbagi dengan hati, serta memperkuat jati diri Polwan sebagai sosok pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. (i*/n).