padanginfo.com-PADANG-Sumatera Barat telah dikenal sebagai salah satu penghasil sastrawan berbakat. Seperti banyak wilayah lain di Indonesia, ia punya sejarah kesusastraan yang panjang. Di masa kini pun, bakat dan potensi itu masih ada. Namun, segala potensi itu belum terkelola dengan memadai. Berkarir di bidang sastra, kadang dirasa 'menakutkan'.
Berbeda dengan profesi lainnya, dunia sastra tak punya jalur karir yang jelas, termasuk di Sumatera Barat. Para sastrawan harus berdarah-darah sendirian, atau berjuang bersama komunitas yang kadang tak panjang umurnya, mulai dari proses penciptaan, hingga promosi dan distribusi karya. Semua dilakukan tanpa adanya sistem tata kelola yang jelas dan profesional.
Secercah harapan kini muncul. Tahun ini, Kementerian Kebudayaan RI, tengah menjalankan program yang dirancang khusus untuk mengatasi persoalan di atas. Program itu bernama Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya (MTN Seni Budaya).
Kota Padang menjadi salah satu titik penyelenggaraannya tepatnya di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), pada 8-9 September 2025 mendatang. Dengan panggilan terbuka untuk 2000 talenta agar ikut berpartisipasi.
Menghimpun dan Mengelola Talenta Sastra yang Terserak
"Di Padang sendiri, MTN Seni Budaya akan fokus pada bidang sastra," jelas Koordinator Kegiatan MTN Sastra Padang S. Metron Masdison.
"MTN Sastra punya beberapa tujuan. Salah satunya untuk mencari calon bibit sastrawan dalam jumlah besar. Diakui atau tidak, selama satu dekade terakhir, sastrawan Sumatera Barat jauh berkurang secara kualitas dan kuantitas," lanjutnya.
Masih kata Metron, sastra merupakan salah satu galeri terbesar munculnya sastrawan dari Sumbar, atau beretnik Minang. "Satu-satunya wahana sastra hanyalah bahasa, dan bagi Orang Minang, bahasa atau Kato tak hanya sebagai pusaka tertinggi, tapi juga sebagai pamenan (gelanggang bermain), sejak mereka dalam kandungan malah," tambahnya.
Sayangnya, masih mengutip Metron, galeri itu, perlahan-lahan mulai menjadi tempat ziarah. Meski masih kampiun dalam berbagai ajang, tapi tidak lagi merajai secara narasi. Baik tenggelam oleh rezim atau jungkat-jungkit politik kesenian.
Karena itulah ia melihat pentingnya kehadiran MTN Sastra di Padang.
"Lewat program ini, para talenta yang ada di Sumbar akan dipertemukan dengan sastrawan-sastrawan Indonesia dalam ajang MTN Asah Bakat dan MTN IkonInspirasi."
Di MTN Asah Bakat, para talenta muda akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kelas khusus yang dimentori oleh sastrawan Yusrizal KW, Yusi Avianto Pareanom dan Heru Joni Putra.
"Kelas khusus ini adalah salah satu poin penting. Kementrian ingin menjejaki sampai lima tahun ke depan, siapa di antara 100 peserta sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan ke jenjang Internasional. Sebuah kisi yang sangat jarang didapatkan sastrawan Sumbar semenjak alaf baru," tambahnya lagi.
Sementara itu, lewat MTN IkonInspirasi, para talenta bisa bertukar pikiran dengan ikon-ikon sastra nasional. Tahun ini, novelis Ratih Kumala dan Ahmad Fuadi akan menjadi teman bertukar pikiran dan berbagi pengalaman.
"Terima kasih pada Kembud dan menjadikan Sumbar sebagai jangkar Talenta Nasional. Kembud sudah menyiapkan jalan. Sekarang tinggal, kita, orang Sumbar memanfaatkannya," tutup Metron yang dikenal sebagai budayawan serta sastrawan itu.
Mengenal Lebih Jauh MTN Sastra
MTN Asah Bakat dan MTN IkonInpsirasi sendiri adalah bagian dari MTN Seni Budaya yang merupakan program prioritas nasional yang dikelola Kementerian Kebudayaan RI.
MTN Seni Budaya adalah upaya untuk membuka peluang bagi talenta Indonesia guna membangun karier di dunia seni secara terarah, ikut mendorong pemajuan kebudayaan, sekaligus menjadi inspirasi di tingkat global.
Dengan pendekatan yang efektif, inklusif, dan relevan, setiap talenta yang bergabung bisa mendapat pembinaan, serta dukungan untuk menampilkan dan mempromosikan karya mereka secara berkelanjutan--dari panggung lokal hingga internasional.
MTN AsahBakat adalah pelatihan intensif dengan pendekatan personal untuk pendalaman keterampilan bersama mentor ahli. Kegiatan ini adalah bagian dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, sebuah program prioritas nasional yang dikelola Kementerian Kebudayaan RI. MTN Seni Budaya bertujuan untuk menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta seni budaya Indonesia secara terstruktur dan berkelanjutan. MTN Seni Budaya menghubungkan talenta dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas dan akses pasar, baik nasional maupun global.
Sebagai bagian dari MTN Seni Budaya, MTN IkonInspirasi berupa sesi inspiratif yang menghadirkan ikon penulis inspiratif untuk membuka wawasan, memotivasi talenta, dan berbagi pengalaman tentang pengembangan kreativitas di bidang literasi.
Sejauh ini, penyelenggara MTN Sastra Padang telah menjalin kerjasama dengan puluhan sekolah di Kota Padang dan seluruh Kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Para siswa bertalenta yang memiliki ketertarikan dengan sastra, akan ikut berpartisipasi. Komunitas-komunitas yang bergerak di bidang literasi juga ikut ambil bagian dengan mengirim talenta muda yang mereka miliki untuk ikut serta dalam ajang ini.
Ratusan talenta telah mengirim draft karya sastra mereka, baik berupa novel, cerpen, atau puisi. 100 karya terpilih akan mengikuti kelas khusus bersama mentor yang telah disebut di atas, selama dua hari.
Sejumlah seniman lokal juga ikut memeriahkan ajang ini. Mulai dari raper Tomy Bollin, musisi eksperimental Aldo Ahmad yang akan tampilkan sound poetry, hingga Irmansyah yang dikenal dengan gaya pembacaan pembacaan puisi teatrikalnya.
Acara ini tidak terbatas hanya untuk peserta. Masyarakat umum juga bisa hadir dan menikmati rangkaian kegiatan. Informasi lebih lengkap mengenai MTN Sastra Padang bisa dilihat di akun IG @ranah.pac.
Bagi yang berminat ikut MTN Inspirasi bisa mendaftar di https://bit.ly/MTNSastraInkonInspirasi_Padang sampai Senin (8/9) 2025. (*/ak)