Notification

×

Iklan

Iklan

Belanja Murah di Pasar Lubuk Buaya, Datanglah di Waktu Subuh

Minggu, 05 Oktober 2025 | 10/05/2025 WIB Last Updated 2025-10-05T12:23:30Z
Wali Kota Padang Fadly Amran saat berada di Pasar Lubuk Buaya.

padanginfo.com-PADANG- Subuh baru saja selesai. Suasana Pasar Lubuk Buaya, Kota Padang, Minggu pagi, 5 Oktober 2025 terlihat ramai. 

Langit masih gelap.  Matahari belum menampakkan sinarnya. Keramaian orang, aktivitas bongkar muat barang dari kendaraan pickup masuk ke area parkir silih berganti.

Para pedagang sayur yang biasa masuk komplek perumahan pun mulai berdatangan. Mereka memarkir mobil, becak dan sepeda motor berjejer di sisi Utara pasar arah pintu keluar. Sedang ibu rumah tangga, pengusaha rumah makan dan pedagang warung ikut meramaikan pasar di suasana terbitnya fajar.

Itulah kesibukan yang terjadi setiap pagi di Pasar Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah.

Berada di ruas jalan Padang-Bukittinggi. KM 15, pasar ini menjadi tempat belanja kebutuhan dapur para ibu rumah tangga, pedagang keliling dan pedagang warung di komplek perumahan. Mereka sudah berada di Pasar Lubuk Buaya bahkan sebelum waktu Subuh masuk.

Beragam bahan pokok dijual lengkap.  Mulai dari sayur, cabai, kelapa, buah-buahan dan lainnya. Semua dalam keadaan segar baru dipetik dari batang dan dipanen dari ladang. Bahan pangan ini dipasok  dari sentra pertanian luar Kota Padang, seperti dari Bukittinggi, Alahan Panjang,  Batusangkar, Padangpanjang, dan Pariaman.

Semua bahan pokok itu diangkut ke Pasar Lubuk Buaya dengan kendaraan pick up. Ketika hari pasar (Rabu dan Minggu) tiba, kendaraan pick up bergerak dari luar Kota Padang dan sampai di Pasar Lubuk Buaya menjelang  subuh.

“Awak baok sayua dari Sangka. Barangkek tadi malam jam duo, (Saya bawa sayur dari Batusangkar berangkat jam dua malam),” ungkap Amai Ita kepada Diskominfo Padang.

Sepagi itu, penjual yang notabene adalah petani, langsung menjual dagangannya kepada pembeli. Harga ditetapkan sesuai kesepakatan saat tawar menawar. 

Setiap mobil pick up masuk, para pembeli langsung mengejar pick up  untuk melihat komoditi yang dibawa.  Kemudian bertransaksi. 

Pengunjung Pasar Lubuk Buaya  sudah cukup paham dengan  harga komoditi yang  murah di Pasar Lubuk Buaya. Harga murah didapatkan ketika langsung bertemu para pedagang yang notabene petaninya.

"Saya sengaja datang pagi-pagi. Kalau sudah siang, harganya sudah naik," ujar Eva, warga Anak Air.

Harga murah itu didapatkan ketika menjelang subuh hingga menjelang matahari menerangi pasar.

Lewat dari jam itu, harga langsung naik. Karena barang kebutuhan yang dijual petani sudah melewati mata rantai  beberapa tangan.

Minggu pagi 5 Oktober, dari pantauan jurnalis Diskominfo Padang, harga  cabai  masih tinggi. Cabai 'darek’ dijual Rp68 ribu sekilo. Sedang cabai Jawa Rp70 ribu/kg. Sementara di tempat lain, cabai ini dijual dengan harga Rp75-80 ribu perkilogram. 

Selain itu, berbagai sayuran dijual relatif lebih murah. Seperi sayur kangkung yang dijual Rp4 ribu seikat, sayur daun ubi Rp2.000 seikat dan 3 ikat Rp5.000, kelapa dijual Rp6 ribu per buah. 

Lebih "manenggangnya" harga barang kebutuhan di Pasar Lubuk Buaya menjadi prioritas bagi para pengusaha kuliner dan UMKM di Padang. Tak heran jika para pengusaha dan pemilik rumah makan yang ada di kota Padang  sengaja datang di pagi buta untuk berbelanja. Mereka memilih belanja di pasar ini karena selisih harga yang cukup jauh. Lebih murah.

"Selain karena soal harga, kita juga langsung mendapatkan kebutuhan yang baru saja dipetik, semuanya 'fresh'," ujar Hendra, pemilik warung makan di Lubuk Minturun. 

Di luar hari Pasar, Rabu dan Minggu, Pasar Lubuk Buaya tidak pernah sepi dari pengunjung. 

Jadi jka ingin mendapatkan harga murah, datanglah di waktu Subuh. Setelah belanja, jangan lupa untuk mencicipi sarapan pagi di pasar itu. Seperti Sate Mega yang berkuah kuning pakai kacang,  atau Katupek Pitalah khas "urang darek" yang langsung dibawa penjualnya dari kampung  Pitalah,  pinggiran Danau Singkarak, lokasi jualannya paling ujung di belakang pasar. Juga ada mieso dan somay murah meriah,  lontong sayur dengan tiga varian gulai: toco, cubadak dan gulai paku.

Oh ya, ada juga yang viral di Pasar Lubuk Buaya, kue talam lubuk buaya dengan dua varian: bareh dan ubi. Juga ada  kue mangkuak  tampuruang dan kue-kue basah lainnya. Harga kue basah, lapek Bugih, lapek Bareh, roti kukus, paruik ayam, risoles. bakwan, dan lainnya rata-rata Rp800/buah.  Di warung menjadi Rp1.000.

Saat matahari mulai menerangi pasar, para pedagang ,tadi pindah ke belakang dan lantai 2. Area parkir yang dijadikan tempat berjualan, mulai dibersihkan.
Penasaran? Datanglah! 
(Diskominfo/Charlie)


×
Berita Terbaru Update