padanginfo.com-PADANG- Kematian Cindy Desta Nanda di glamping LakeSide Alahan Panjang pada Kamis pagi 9 Oktober 2025 diduga karena penurunan kesadaran yang diukur berdasarkan metode Glasgowe Coma Scale (GCS).
Dugaan ini disampaikan oleh pihak keluarga berdasarkan laporan dari RSUD Arosuka. Keduanya mengalami keracunan gas karbon monoksida dari water heater di kamar mandi glamping.
Sebagaimana diberitakan, pasangan Cindy Desta Nanda dan Gilang Kurniawan, keduanya 28 tahun, baru saja melangsungkan pernikahan pada 4 Oktober 2025 di kediaman di Padang.
Pada 7 Oktober pasangan ini berbulan madu ke glamping LakeSide Alahan Panjang, glamping yang berlokasi di pinggiran Danau Kembar (Danau di Ateh/Atas -Danau di Bawah).
Pada malam hari pasangan ini sempat memesan makanan ke pihak penginapan. Namun pada pagi hari saat pihak penginapan mengantarkan sarapan pagi, keduanya ditemukan terkapar di kamar mandi.
Dari olah TKP kamar mandi tersebut tidak memiliki ventilasi, sementara tabung gas elpiji berukuran 12 kilogram diletakkan di bawah kloset. Diduga kandungan unsur gas carbon monoksida menyebabkan pasangan pengantin yang berbulan madu ini mengalami penurunan kesadaran.
Apa itu GCS ?
Dikutip dari Halodoc.com, GCS dipakai untuk menilai tingkat kesadaran seseorang. Penilaian ini terbilang cukup objektif dan efektif.
Penilaian ini terdiri dari tiga aspek yang cukup penting, yaitu membuka mata, motorik, hingga respon verbal.
Penilaian pada tiap aspek akan digabungkan menjadi satu penilaian besar yang menjadi glasgow coma scale N (nominal).
Dalam kasus kematian Cindy yang disebut GCS N10 menurut Halodoc termasuk dalam kategori "delirium," yang berarti pasien mungkin tampak bingung atau tidak sadar, tetapi masih menunjukkan beberapa respons.
Yang dimaksud respons di sini adalah pasien dapat membuka mata, merespons ucapan (meskipun mungkin tidak terkoordinasi), dan bergerak (meskipun gerakan mungkin tidak terarah).
Dalam hal ini, Cindy dan Gilang saat ditemukan di kamar mandi glamping itu masih bernafas. tapi sudah tidak.merespon dengan tingkat kesadaran rendah. Tingkatannya dalam GCS 10.
GCS dengan skor 10 menunjukkan cedera otak sedang dan pasien dalam kondisi delirium atau apatis.
Skor 10 berarti pasien mengalami gangguan kesadaran dan perlu penanganan medis segera.
Tingkat keparahan cedera: Skor 10 termasuk dalam klasifikasi cedera otak sedang (GCS 9-12).
Secara umum, skor GCS 10 diartikan sebagai kondisi apatis atau delirium, yang berarti pasien mungkin mengantuk, tidak sadar, tetapi bisa membuka mata dan melokalisasi stimulus nyeri.
Olah TKP
Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih mengatakan polisi sudah melakukan olah TKP di glamping 02 LakeSide tempat kejadian naas itu.
Dalam waktu dekat pihak pengelola glamping akan dimintai keterangan. (in)
