Notification

×

Iklan

Iklan

"Pintu” Sutradarai Yusril tampil 11 Oktober 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 | 10/10/2025 WIB Last Updated 2025-10-10T01:01:15Z
    Yusril

padanginfo.com-PADANG PANJANG- Pertunjukan Gala Teater yang  digelar pada 10-12 Oktober 2025 oleh Prodi Seni Teater di Gedung Teater Arena Mursal Esten  ISI Padangpanjang telah melakukan persiapan. Diantaranya karya  bertajuk “Pintu” yang disutradarai Yusril  akan tampil pada 11 Oktober, serta “Terbuang dalam Waktu” saduran bebas Anton P. Chekov bertajuk "Swan Song" (Nyanyian Angsa) yang disutradarai Ravi Razak dipentaskan Teater Balai Bukittinggi.  Ujar Dr. Sulaiman Juned, M.Sn Koordinator Publikasi (10/10).

Sulaiman menambahkan, Perhelaran  "Gala Teater" menggelar enam pertunjukan teater satu karya kolaborasi dari Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang dengan ASWARA Malaysia bertajuk "Perempatan Perempuan" Lakon Karya Wendy HS. Satu lagi karya berjudul "Jebat" dari UPSI Malaysia. Sedangkan empat karya hasil kurasi, yakni "Pintu" disutradarai Yusril, "The Ballad Of Sumarah di Sutradarai Enrico Alamo, "Migrasi Perempuan" disutradarai Wen Hendri, dan "Terbuang dalam Waktu" disutradarai Ravi Razak. Tuturnya.

Ketua Panitia Wendy HS, S.Sn., M.A mengatakan, "Gala Teater" selain menggelar pertunjukan juga melaksanakan workshop kolaborasi olah tubuh dan vokal dengan narasumber dosen juga alumni teater ISI Padangpanjang antara lain, Tatang Rusmana, Sulaiman Juned, Yuniarni, Dede Prama Yoza, Wendy HS, Abdul Rosid Batubara, Fauzan Moham, Husin dan Faridho Yuda. Disamping itu juga ada diskusi interaktif antara mahasiswa ISI Padangpanjang dengan UPSI dan ASWARA untuk saling berbagi pengetahuan, ilmu dan pengalaman dalam penciptaan teater. Tuturnya.

Sutradara Teater Balai Ravi Razak mengatakan, Sebenarnya karya ini bukan karya murni dari saya, naskahnya saya sadur dengan bebas dari naskah Chekov. Ada beberapa hal yang saya ubah, baik secara tematik, dramatik, maupun karakter.  Paparnya. 

Ravi menambahkan, Persiapan pementasan ini telah berlangsung selama dua bulan dan menjadi pentas kedua Teater Balai. Karya ini, berfokus pada kehidupan seseorang di dua dunia, dunia peran dan dunia nyata. Saya ingin mengkritik ekosistem teater saat ini yang belum seperti yang diharapkan. Dalam karya ini, penonton diajak memahami perasaan seorang ‘Badut Tua’ yang kagum pada penontonnya, tapi juga kecewa karena setelah pertunjukan usai, semua akan pulang dan melupakannya. Tuturnya. 


Ravi menekankan, Saya berharap penonton, baik dari kalangan teater maupun umum, dapat memahami perasaan dan permasalahan yang dihadapi dunia teater saat ini. Ucapnya.

Sementara itu Sutradara Yusril mengatakan,  melalui karyanya bertajuk “Pintu” mengangkat refleksi kehidupan di masa pandemi dan dampak dunia digital terhadap batas-batas realitas manusia. Ucapnya. 

Yusril menambahkan, Pintu  berlatar  masa pandemi. Dulu, pintu menjadi batas antara dunia luar dan dalam. Sedangkan sekarang, dengan hadirnya dunia virtual, batas itu hilang. Dunia tidak lagi punya dinding.  Karya ini juga menjadi pengingat tentang hubungan manusia dengan teknologi. Kini kita tidak mungkin dilepaskan dari teknologi. Tapi ironisnya, banyak di antara kita yang punya kehidupan virtual lebih baik daripada kehidupan nyata.  Jelasnya.

Yusril menyatakan, Konsep “Pintu” telah  dipikirkan sejak lima tahun lalu, namun latihan teknis baru dimulai dua bulan terakhir. Kami tidak terlalu memikirkan ke mana karya ini akan dibawa, apakah sampai internasional atau tidak. Fokus kami  membuat karya sebaik mungkin. Kalau ada kesempatan, baru kami kejar. Pungkasnya. (*/Kay/Aji)
×
Berita Terbaru Update