Setiap lebaran di kampung-kampung di ranah Minang, buayan ini menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak.
Ayunan kayu yang diputar 360 derajat ini terdiri dari empat kotak kayu yang berfungsi sebagai bangku duduk saling berhadapan dengan ukuran 1 x 1 meter. Di sisi sisi bangku ada penampang agar kalau ayunan diputar anak-anak tak jatuh. Muatan satu kotak 6 orang yang duduk saling berhadapan.
Di Sungaipua, Kabupaten Agam, setiap libur lebaran Buayan Kaliang selalu ada. Lokasinya di halaman rumah Gadang (Tuanku) Angku Lareh Sungaipua. Rumah adat Tempoe doeloe yang telah ditetapkan sebagai menjadi cagar budaya.
Untuk naik Buayan Kaliang ini anak-anak dibandrol Rp2.000 per orang. Satu sesi diputar 10 kali.
Meski dikhususkan untuk anak-anak, beberapa remaja dan orang dewasa banyak juga yang ingin mencoba, menikmati rasa ayunan yang diputar 360 derajat.
Saya termasuk yang ingin coba-coba. Saat ayunan diputar mental saya kena juga. Kecemasan saya tiba. Saya picingkan mata sampai ayunan selesai diputar.
Saat saya memicingkan mata, bocah-bocah di samping saya terdengar suaranya riang gembira. Bersorak sorai.
Dalam hati saya, cukup sekali ini saya mencoba. Gacar saya. Terasa mau pipis dibuatnya.. (Indra sakti Nauli)
