Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua DPRD Sumbar Muhidi Ajak Pelaku UMKM Bangun Usaha Berbasis Religius

Rabu, 16 Juli 2025 | 7/16/2025 WIB Last Updated 2025-07-16T09:44:27Z


IMG-20250715-WA0185
Muhidi menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pluzi Academy Angkatan IV di Aula PLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Selasa (15/7/2025).

padanginfo.com-PADANG - Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, mengajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membangun usaha tidak hanya dengan strategi bisnis, nam juga dengan melibatkan nilai-nilai religius dalam setiap proses yang dilalui.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pluzi Academy Angkatan IV di Aula PLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Selasa (15/7/2025).

"Libatkan Allah dalam membangun usaha. Jaga shalat tepat waktu, bangun di sepertiga malam, dan tanamkan mindset positif sejak dini. Ini pondasi mental pengusaha yang kuat," ujar Muhidi

Muhidi menekankan pentingnya membentuk pola pikir pengusaha yang visioner dan berjiwa sosial. Menurutnya, orang-orang sukses umumnya dikelilingi oleh lingkungan yang menginspirasi.

 "Bergaullah dengan orang hebat, maka cara berpikir kita ikut tumbuh. Dan jangan lupa, Allah akan menolong mereka yang suka menolong sesama," ujarnya.

Sebagai Ketua DPRD, Muhidi menegaskan komitmennya terhadap pengembangan UMKM di Sumbar. Ia menyebut DPRD memiliki tiga fungsi utama, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan. Selain itu, anggota DPRD juga memiliki ruang untuk menyerap dan mengarahkan Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) demi mendukung pemberdayaan UMKM.

"UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Maka pelaku usahanya harus diperkuat dari segi kapasitas hingga kemudahan pembiayaan," jelasnya.

Dalam diskusi tersebut, juga disampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi pelaku UMKM di Sumbar. Salah satunya terkait mahalnya bahan baku karena sebagian besar harus didatangkan dari Pulau Jawa. Hal ini menimbulkan ongkos produksi yang tinggi, apalagi minimnya industri pengolahan bahan baku di Sumatera Barat.

Rahmat Hidayat, salah seorang pelaku industri kreatif, mengungkapkan bahwa bahan seperti styrofoam dan kemasan khusus lebih murah dan mudah didapat di Pulau Jawa. "Karena pasar dan pabrik terkonsentrasi di sana, kita yang di daerah jadi kena biaya logistik tinggi," katanya.

Sebagai solusi, Muhidi mengajak pelaku UMKM untuk memperkuat silaturahmi dan kolaborasi antar pelaku usaha, termasuk dengan calon investor. Ia juga menekankan pentingnya improvisasi dalam model bisnis dan berbagi sumber daya, seperti bahan baku dan akses pasar.
×
Berita Terbaru Update