Oleh: Irsyad Syafar
(Anggota DPRD.Sumbar)
padanginfo.com- Menjadi viral di dunia (bumi) adalah impian banyak orang. Apalagi hal itu bisa mendatangkan banyak cuan. Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk meraihnya. Walaupun kadang ada yang mengorbankan harga dirinya sendiri.
Adapun menjadi viral di langit, amat sedikit peminatnya. Dan memang orangnya banyak yang tidak ketahuan (terungkap). Paling-paling hanya tanda-tandanya saja yang ketahuan. Yaitu ketika seseorang wafat dengan husnul khatimah, meninggal dalam kebaikan dan ibadah, serta banyak orang shaleh yang menyelenggarakannya dan "menyebut" kebaikannya.
Viral di langit artinya adalah seseorang yang memiliki tempat mulia (istimewa) di sisi Allah karena ketaqwaannya. Allah memujinya di langit dan para Malaikat juga menghormatinya. Istilahnya para ulama, orang ini "masyhur fis sama', majhul fil ardh." Dia terkenal di langit tapi tidak dikenal di muka bumi.
Sosok yang dikenal sebagai orang yang viral di langit ini adalah Uwes Al Qarni. Seorang Tabi'in yang karena keshalehan dan ketaqwaannya, Rasulullah Saw berpesan kepada Umar dan Ali agar memuliakan orang ini, dan bila bertemu, " Mintalah kepadanya agar kalian berdua diampuni Allah, niscaya Allah akan mengampuninya." Dan Umar bersama Ali menemukan sosok Uwes ini dalam rombongan jamaah haji dari Yaman pada musim haji tahun 23 H.
Betapa "hebatnya" Uwes ini padahal dia hanya seorang tabiin, tidak masuk dalam level sahabat. Tapi Rasulullah Saw sampai memberi pesan kepada Umar dan Ali untuk mencari orang ini dan meminta didoakan olehnya. Bahkan Rasulullah Saw pernah menyatakan bahwa Uwes ini akan diberi "izin" oleh Allah untuk kelak di akhirat bisa memberikan syafaat untuk sekian orang. Sementara, dia dikampungnya sendiri adalah sosok yang tidak dikenal, hidupnya sangat "seadanya" dan bekerja sebagai pengembala onta (ternak) orang lain.
Tentunya, bagi orang-orang beriman, menjadi viral di langit adalah sebuah obsesi dan target hidup yang harus dicanangkan dan diraih. Segala upaya dan "sabab musabab" untuk itu harus dilakukan. Segala biaya dan "harga" dari viral tersebut akan dianggap murah. Sebab, itulah viral yang sebenarnya, dan itulah keberuntungan hakiki bagi seorang mukmin.
Dari dalil-dalil yang shahih, ada beberapa faktor atau amalan yang menyebabkan seseorang menjadi viral di langit, diantaranya:
1. Bertaqwa kepada Allah dan memperbanyak ibadah yang tersembunyi (rahasia). Sebagaimana yang terdapat di dalam hadits Nabi Saw:
( إن الله يحب العبد التقي النقي الخفي) رواه مسلم.
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bertaqwa, yang suci dan beramal secara tersembunyi." (HR Muslim).
2. Memperbanyak berdzikir kepada Allah, baik ketika sendirian maupun dalam keramaian. Sebagaimana yang dinyatakan Allah Swt di dalam hadits qudsi:
(إن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأٍ خير منهم) متفق عليه.
Artinya: "Jika dia (hamba) menyebutKu dalam dirinya, niscaya Aku akan menyebutnya dalam diriKu. Dan jika dia menyebutKu dihadapan orang ramai, niscaya Aku akan menyebutnya dalam keramaian yang lebih baik." (HR Bukhari dan Muslim).
3. Rajin menghadiri majelis-majelis ilmu yang membahas Al Quran, membacanya dan mendalami syariat Islam, untuk menambah ilmu dan kemudian menambah amalan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah Saw:
(مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ) رواه مسلم.
Artinya: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitabullah, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun sakinah (ketenangan) untuk mereka, mereka akan dinaungi rahmat Allah, dan mereka akan dilindungi para Malaikan, serta Allah akan memuji mereka dihadapan MalaikatNya." (HR Muslim).
4. Wukuf di Arafah dan bermunajat di sana kepada Allah secara maksimal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
ما مِن يَومٍ أَكْثَرَ مِن أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فيه عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِن يَومِ عَرَفَةَ، وإنَّه لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بهِمُ المَلَائِكَةَ، فيَقولُ: ما أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟
“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, selain hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat seraya berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?‘” (HR. Muslim no. 1348, dari Aisyah).
Sungguh, betapa bahagia dan "bangganya" seorang hamba bila menjadi viral dilangit, dipuji oleh Allah dan dihormati oleh para Malaikat. Sebagaimana yang pernah dialami oleh sahabat Nabi, Ubay bin Ka'ab. Rasulullah Saw mengatakan kepada beliau: "Sesungguhnya Allah memerintahkan aku untuk membacakan "lam yakunilladziina kafaruu..." kepadamu." Ubay bertanya, "Allah khususkan menyebut namaku?" Rasulullah menjawab: "Iya..." Ubay bin Ka'ab langsung menangis saking bahagianya. (HR Bukhari dan Muslim).
Allahumma waffiqnaa fiimaa tuhibbuhu wa tardhaah.