padanginfo.com-PADANG- Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Dr. H. Hendrizal, S.E. M.Si berharap dukungan dan bantuan dari Ustadz anggota DPD RI Jelita Donal agar keberadaan Koperasi Se Sumatera Barat semakin maju sehingga ekonomi masyarakat segera meningkat.
Dukungan dan bantuan yang diharapkan adalah jika ada kendala dan hambatan dari pusat terhadap program koperasi dan UMKM di daerah
Demikian disampaikan Hendrizal ketika kunjungan kerja Senator Jelita ke kantor Koperasi dan UMKM Sumbar di Jalan.Kahtib Sulaiman Padang, Kamis (16/10/2025).
Kunjungan kerja juga dihadiri Kadis Koperasi dan UMKm se- Sumatera Barat, perwakilan Bulog Sumbar dan perwakilan DPD Sumbar
Hendrizal menjelaskan jumlah Koperasi di Sumbar sebanyak 6.600 dan diantaranya 4.400 Koperasi Non Merah Putih serta1.264 Koperasi Merah Putih sudah diproses 100%.
Sementara KOPDES akan diupayakan menjadi koperasi Syari'ah kecuali Mentawai (menyesuaikan).
" Semua personil tim bekerja dengan penuh semangat sekalipun anggaran belum ada untuk itu," katanya
Ia menambahkan, Sumbar nomor 4 tercepat dalam pengurusan KMP dari target nomor 1. Hal itu karena adanya daerah kita yang jaringan sinyal kurang lancar.
Hendrizal juga menjelaskanOPDES & KOPKEL bedanya Kopdes dan Kopkel dengan yang lain hanyalah pengawasan. Kopdes dan Kopkel pengawasnya Wali Nagari atau Lurah.
Kopdes dan Kopkel fokusnya bukan simpan pinjam namun untuk penunjang ekonomi seperti pengadaan pupuk, solar untuk nelayan, pengelolaan lobster, sembako joint dengan bulog, export hasil produksi pertanian dll.
Perekrutan pegawai minimal D3 yang terampil komputer.
Kehadiran KOPDES dan KOPKEL adalah untuk pengisi dan pelengkap koperasi yang telah ada.
Kantor KOPDES dan KOPKEL akan disiapkan oleh TNI AD dan pada akhir Januari 2026 semuanya sudah siap.
Kadis Koperasi Kota Padang mengatakan, KMP Pasie Nan Tigo fokus pada perikanan dan sudah mendapat bantuan dari pusat.
Wako Padang cukup konsen perhatiannya terhadap koperasi terutama pada subsidi margin.
Regulasi soal anggunan peminjam anggota koperasi sebaiknya di evaluasi lagi karena tidak menciptakan disiplinnya masyarakat pelaku usaha.
-Perwakilan Bulg Sumbar melaporan, Kabupaten kota punya kewajiban melaksanakan operasi pasar murah. Pemda bertugas sebagai pengendali inflasi.
Ia mengatakan, perhatian presiden terhadap pangan sangat serius dan telah kita rasakan bersama.
Sumbar diberikan kuota 100 gudang Bulog, kita menunggu keaktifpan Pemkab dan Pemko untuk menyiapan lahan dan pengajuan. Padi, Jagung dan kedelai adalah fokus penugasan untuk BULOG SUMBAR.
Setelah mendenga pemaparan, Senator Jelita Donal memuji gerakan dan perjuangan Kadis Hendrizal dalam memajukan koperasi didaerah ini. " Patut diacung jempol atas gerakan yang maksimal, tetap bekerja sekalipun anggaran belum ada," puji anggota DPD RI Dapil Sumbar itu
Ia melihat, peranan Koperasi bagi me ingkatkan ekonomi rakyat merupakan hal pokok yang harus dikelola maksimal.
"Harus ada gerakan kita bersama dalam membangun kesadaran dan kecerdasan masyarakat soal koperasi. Sehingga fungsi Koperasi memang dimanfaatkan sebagai penunjang majunya ekonomi rakyat," katanya ulama kondang Sumbar
"Saya sangat mengapresiasi kinerja Tim Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi SUMBAR dan hal-hal yang manjadi masukan untuk pembenahan regulasi akan saya perjuangkan bersama tim di pusat," ujarnya
Dibagian ia mengatakan, Bulog sama dengan Rangkiang di ranah Minang dan fungsinya sangat penting untuk mempelancarkan kebutuhan masyarakat, maka diharapkan kuota 100 gudang bulog itu segera teralisasi dengan baik.(ak)