Notification

×

Iklan

Iklan

Worshop dan Pertunjukan "Migrasi Perempuan" - "The Ballad Of Sumarah" di ISI Padangpanjang

Kamis, 09 Oktober 2025 | 10/09/2025 WIB Last Updated 2025-10-09T00:41:07Z

padanginfo.com-PADANG PANJANG- Mari saksikan, Gala Teater yang digelar Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang (10-12/10) akan menggelar pertunjukan teater dan Workshop teater. Pada Jumat 10 Oktober 2025 akan digelar dua pertunjukan yakni "Migrasi Perempuan" Karya/Sutradara Wen Hendri  dan "The Ballad Of Sumarah" Karya/Sutradara Enrico Alamo. Sedangkan pada Sabtu, 11 Oktober 2025 akan ada pertunjukan dari UPSI Malaysia bertajuk "Jebat", dan Pertunjukan "Pintu" Karya/Sutradara Yusril. 


Sementara pada Minggu 12 Oktober 2025 dilaksanakan Pertunjukan bertajuk "Terbuang dalam Waktu" saduran bebas dari "Nyanyian Angsa" Anton P. Chekov dengan Sutradara Ravi Razak oleh Teater Balai Bukittinggi. Kemudian Gala Teater ditutup dengan Pertunjukan Kolaborasi antara ASWARA Malaysia dengan Prodi Teater ISI Padangpanjang. Ujar Koordinator Publikasi Gala Teater Dr. Sulaiman Juned, M.Sn (9/10/2025).


Salah satu pertunjukan yang tampil dalam Gala Teater ISI Padangpanjang 2025 adalah karya berjudul "The Ballad of Sumara" Karya/Sutradara Enrico Alamo. Pertunjukan monolog ini mengangkat kisah tragis seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia di Arab Saudi yang menghadapi hukuman mati setelah mengalami berbagai bentuk kekerasan dari majikannya.


Sutradara dan pengkarya, Enrico Alamo mengatakan "The Ballad of Sumara" tidak hanya menceritakan penderitaan seorang TKW, tetapi juga menjadi refleksi sosial terhadap kondisi politik dan kemanusiaan di Indonesia. Sumarah adalah sosok yang cerdas dan berpendidikan, namun karena bayang-bayang masa lalu keluarganya di tahun 1965, ia tersingkirkan secara sosial dan akhirnya memutuskan bekerja ke luar negeri. Disanalah ia mengalami perlakuan tidak manusiawi hingga akhirnya melakukan perlawanan.  Jelasnya.


Enrico mengaku telah menyiapkan pertunjukan ini sejak bulan Juli, dimulai dari perekrutan tim dan diskusi naskah, hingga latihan intensif pada Agustus dan September. Kami mempersiapkan set, pola lantai, blocking, dan keaktoran secara menyeluruh agar penampilan nanti dapat diapresiasi dengan baik oleh penonton. Tuturnya.


Enrico menam  menambahkan Pertunjukan ini menjadi bagian dari kritik terhadap pandangan sosial dan politik di Indonesia. Kita harus mawas diri bahwa tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama. Banyak yang terhalang oleh stigma dan kondisi politik yang tidak adil. Ucapnya.


Menariknya, The Ballad of Sumara direncanakan akan dibawa ke panggung internasional. Enrico menyebut telah menyiapkan versi bahasa Inggris dari naskahnya serta trailer yang juga diterjemahkan. Rencananya akan kami pentaskan di luar negeri agar pesan kemanusiaannya dapat menjangkau audiens lebih luas, karena bahasa Inggris bersifat universal. ujarnya.(*/Adrian/Kay)
×
Berita Terbaru Update