“Persentase capaian realisasi tersebut, terutama untuk PAD merupakan capaian terendah dalam lima tahun terakhir,” katanya.
Sama halnya dengan kinerja belanja daerah. Dari alokasi yang disediakan sebesar Rp7,01 triliun realisasinya hanya sebesar 92.97 perse , itupun paling banyak merupakan realisasi belanja operasional yaitu sebesar 96.22 persen sedangkan realisasi belanja modal hanya sebesar 89.37 persen.
Menjawab pandangan fraksi Mahyeldi mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi realisasi pendapatan. Di antaranya kondisi ekonomi daerah dan pemasukan pajak daerah, yang dipengaruhi dengan kemampuan ekonomi masyarakat yang dinilai menurun, selain juga dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat.
Mahyeldi mengakui memang benar pendapatan dari BUMD masih sangat perlu ditingkatkan. Oleh karena itulah Pemprov Sumbar melakukan evaluasi bisnis untuk bisa mendorong perbaikan kinerja BUMD.
Sementara, untuk target pendapatan yang dinilai belum sesuai dengan RPJMD. Mahyeldi mengatakan untuk RPJMD baru yakni Tahun 2025-2029 dirinya optimis target pendapatan akan sesuai dengan target yang seharusnya. (in)
“