Notification

×

Indeks Berita


Kisah-Kisah Korban Erupsi Gunung Merapi, Selamat Jalan Bang Iki, Sang "Guru Matematika" yang Baik

Rabu, 06 Desember 2023 | Desember 06, 2023 WIB Last Updated 2023-12-06T22:36:43Z
Suasanamelepas almarhum dan kanan foto Alm.M.Alpikri.

Catatan Indra Sakti Nauli-Redaktur padanginfo.com

Rumah permanen di ruas Jalan Kalumpang,Koto Luar, Bandar Buat, sejak Senin 4 Desember 2023 mendadak ramai didatangi banyak orang. Biasanya rumah terlihat sepi. Terkunci. Kalau terlihat pintu terbuka, penghuni rumah sedang ada di dalam.

Penjaga rumah itu adalah Muhammad Alpikri. Kalau dia pergi keluar rumah untuk keperluan sesuatu, atau kuliah ke kampus Unand Limau Manis, rumah terasa sepi. Yang terdengar adalah bunyi gemericik air yang melewati bandar besar di depan rumah. Air yang melewati bandar itu jernih, air dari hulu pebukitan.

Di belakang rumah itu ada hamparan sawah. Sejauh mata memandang akan terlihat burung-burung (putih) kuntul mencari makan cacing sawah.

"Bang Pikri meninggal di Gunuang. Marapi," ujar beberapa anak yang berdiri di halaman mushala Nurul Huda, yang bersebelahan dengan rumah duka.

Saya pura-pura bertanya saja kepada kelompok anak-anak itu  saat memarkir kendaraan di halaman mushala. Saya dan rekan Asril Koto tiba di rumah duka saat shalat jenazah selesai dan orang telah berdoa. Padahal kami sudah niatan untuk menyalatkan.

Kami terlambat karena sejak dari arah PLTG Pauh 5 menuju arah  simpang tiga  Bandar Buat, jalanan macet. Sekitar 25 meter menjelang rumah duka sudah dipenuhi para pelayat. Selain warga setempat, pelayat dominan mahasiswa Politeknik Negri Padang. Itu terlihat dari tulisan di baju hitam yang mereka kenakan. Politeknik Negeri Padang.

Bahkan pada saat shalat jenazah Selasa pagi, mushala di tempat Alpikri  tidak kuat menampung orang. Shaf shalat penuh. Sehingga ratusan orang lainnya menunggu di luar.

Saya tidak kenal Alpikri. Kabar duka saya terima Minggu malam melalui pesan WA Grup Forum Editor dari Welly Adia, mantan Produser Radio Classy FM. Meidy, panggilan radionya, kini bekerja di Jakarta, di Semen Indonesia Grup.

'Abang2 dan uni2...plese tolong....mohon klo ada info list nama pendaki di gunung merapi...adek meidy termasuk salah satu pendaki...namanya muhamad alpikri...mohon klo ada info nama tersebut..please info nya. Terima kasih abang2.." tulis Meidy beberapa jam setelah dia dikabari ada keluarga yang jadi korban.

Saya merasakan kesedihan Meidy di Jakarta. Kabar duka diterima, sedang posisi berada jauh dari peristiwa. Tidak dapat bersegera ke Padang.

"Semoga adik Meidy Alpikri bisa ditemukan," balas kawan-kawan di grup WA Forum Editor.

Saya bertemu Meidy di Posko Batu Palano, Kabupaten Agam,  Selasa siang 5 Desember 2023. Meidy dari Bandara BIM langsung ke Posko. Saya bakda Shubuh berangkat dari Padang menuju rumah mertua di Sungaipua, daerah terdampak yang geografisnya berada di kaki Gunung Merapi.

"Hujan batu krikil dan debu turun banyak sore kemarin,",ucap ibu mertua saya.

Meidy yang saya temui Selasa siang terlihat lelah. Wajahnya murung. Matanya berkaca-kaca.Lelah karena kondisi sang adik tak bisa dikontak. Selulernya dipastikan habis batrei. Sementara upaya evakuasi belum bisa dilakukan, karena sejak pagi semburan abu vulkanik masih keluar.

Baru pada Senin sore tim SAR bisa naik ke lokasi erupsi. Untuk melihat kondisi para pendaki. Data awal, jumlah pendaki ada 75 orang. Yang naik dari Batu Palano 57 orang. Sedang dari Koto Baru 27 orang. Korban meninggal, awalnya disebutkan 5 orang. Tapi setelah update data hingga pencarian dihentikan Rabu malam, korban meninggal 23 orang.

Alpikri adalah korban meninggal dari kelompok pertama yang ditemukan, sebanyak 5 orang. Setelah jasadnya diturunkan dan dilakukan proses DVI di RS.Achmad Muchtar Bukittinggi, sekitar jam 03.00 WIB Selasa dini hari jasadnya tiba di rumah duka.

Menjelang dimakamkan sekitar 100 meter di pandam pekuburan di belakang rumah duka, saya bercerita dengan beberapa warga tentang sosok almarhum.

"...Pikri tu elok. Baik hati. Anak-anak Acok batanyo PR matematik," ujar seorang ibu.

"Kadang tibo waktu Subuh, Pikri ko azan mah," ujar warga lainnya.

Banyak warga sekitar merasa kehilangan Pikri. Begitu juga dengan kawan-kawan di kampusnya PNP Padang.

Surfa Yondri, Direktur Politeknik Negeri Padang ikut melepas almarhum menjelang peristirahatan terakhirnya.
"Fikri mahasiswa saya yang baik. Kita lepas kepergiannya dengan hati yang lapang dan doa menuju surgaNya," kata Surfa.

Sang kakak Meidy tak kuasa menahan haru begitu peti jasad Muhammad Alpikri masuk tanah.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, Tim SAR dan lainnya yang telah ikut menemukan Pikri. Semoga Allah membalasnya dengan pahala,"  ujar Meidy.

Upaya pencarian korban erupsi Gunung Merapi (2.891 dpl) telah ditutup Selasa malam. Seluruh korban sudah teridentifikasi dan sudah dibawa oleh masing-masing keluarga untuk dimakamkan.

















 




Tag Terpopuler

×
Berita Terbaru Update