Notification

×

Iklan

Iklan

9 Orang Ditahan Pelaku Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang Sarai

Senin, 28 Juli 2025 | 7/28/2025 WIB Last Updated 2025-07-28T14:23:09Z
Rumah Doa GKSI. yang dirusak basa di Padang Sarai
 (Foto: tangkapan layar)

padanginfo.com-PADANG- Sebanyak 9 orang pelaku perusakan Rumah Doa Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sardi, Kecamatan Koto Tangah pada Minggu sore 27 Juli 2025 ditahan polisi.

Wakil Kepala Polisi Daerah Sumbar Brigjen Solihin menyampaikan dalam keterangan pers, Senin 28 Juli 2025.

"Mereka yang ditahan adalah sosok yang terlihat dalam video yang viral di media sosial," ungkapnya.

Ia menjelaskan, kemungkinan pelaku yang akan ditahan bertambah. Polisi sedang melakukan pengembangan. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan. Tidak ada tempat bagi pelaku intoleran.

Wakapolda juga menyampaikan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan kejadian. 

"Tidak ada ruang bagi pelaku intoleransi di wilayah Sumatera Barat. Kami akan menindak tegas dan memproses hukum para pelaku sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.

Dua Anak Jadi Korban
Peristiwa  perusakan Rumah Doa GKSI terjadi Minggu sore sekitar jam 16.00 WIB. Waktu itu sedang berlangsung kegiatan retret untuk anak-anak.

Sejumlah orang tua ikut berada di luar gereja menunggu kegiatan ibadah selesai.

Saat kegiatan berlangsung, Lurah dan RT  menemui pimpinan gereja untuk meminta kegiatan dihentikan dengan alasan mengganggu masyarakat setempat.

Namun saat pembicaraan berlangsung, tiba-tiba kaca jendela dihantam dengan kayu oleh sekelompok orang. Anak-anak yang beribadah terkejut dan berlarian mencari orang tua mereka.

Pendeta GKSI Anugerah Padang, F Dachi, mengatakan kejadian berlangsung tiba-tiba.

Menurutnya, beberapa warga berdatangan membawa kayu, melempar batu, membawa pisau, dan bersorak "bubarkan" ke arah rumah doa itu.

Rumah doa tersebut didirikan untuk tujuan pendidikan agama terhadap anak-anak Kristen yang menimba ilmu di sekolah negeri karena mereka tidak mendapatkan pendidikan agama Kristen di lingkungan sekolah.

Dia memaparkan, beberapa orang memukul jendela kaca menggunakan kayu, melempar kursi, serta merusak barang-barang yang ada di dalam rumah doa tersebut.

Puluhan anak-anak yang sedang belajar agama Kristen di dalam rumah doa itu, menurutnya, histeris dan berlarian keluar. Sebanyak dua anak berusia 11 tahun dan sembilan tahun menjadi korban pemukulan.

"Yang satu kakinya cedera dan tidak bisa jalan karena dipukul dengan kayu. Satu lagi bagian bahunya juga dipukul dengan kayu. Keduanya sudah dibawa ke rumah sakit," kata Dachi.(*/in).


×
Berita Terbaru Update