Aksi ini sontak mengganggu aktivitas awal tahun ajaran baru dan membuat para siswa dan orang tua resah menanti kejelasan di luar pagar sekolah.
Pihak sekolah kemudian meminta bantuan Polsek Koto Tangah untuk mediasi.
Mediasi yang digelar melibatkan berbagai pihak, antara lain Kapolsek Kototangah Kompol Afrino, Kabid Dinas Pendidikan Kota Padang Arman, Kepala SMPN 34 Padang Mimiati, perwakilan Dinas Pendidikan, serta Syamsir sebagai pelaku.
Kesepakatan dicapai. 4 orang anak keponakan Syamsir yang xonanya "terlempar" ke SMP Negeri 26 dapat ditarik ke SMP Negeri 34 setelah proses belajar mengajar berlangsung satu bulan.
Bukittinggi
Sementara itu penggembokan pagar SMA Negeri 5 Kota Bukit tinggi dipicu juga oleh tidak diterimanya warga setempat sekolah di sana.
Akibat pengembokan sekolah tersebut, aktivitas belajar mengajar terganggu lantaran guru dan siswa tertahan di gerbang SMAN 5 Bukittinggi.
Menanggapi pengembokan tersebut, tokoh masyarakat sekaligus pengurus Parik Paga Kurai, Hasanuddin Sutan Rajo Bujang, mengatakan, sejumlah anak nagarinya tidak diterima di SMAN 5 Bukittinggi.
"Kami minta hak didik anak kemenakan kami sesuai Permendikbud, karena setidaknya sebanyak 35 peserta didik yang berada di zona lokasi SMAN 5 Bukittinggi, tidak lulus saat pendaftran,” terangnya. (in).