Bupati Agam Beni Warlis sedang berdialog dengan orang tua anak korban keracunan MBG. (Foto: Kaba12.com).
padanginfo.com-LUBUK BASUNG- Korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lubuk Basung Bertambah dari 57 orang menjadi 86 orang. Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menetapkan status
Kejadian Luar Biasa (KLB).
Keputusan ini diambil menyusul semakin banyaknya korban berjatuhan akibat mengkonsumsi nasi goreng dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10/2025).
Hingga Kamis siang Oktober 2025 terdapat 86 korban terindikasi. Rinciannya, 57 orang merupakan murid sekolah, 6 orang guru, dan 2 orang tua murid serta 21 lainnya belum melaporkan secara spesifik status mereka.
Status KLB diberlakukan, sampai seluruh korban terdampak keracunan makanan program MBG betul-betul pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit,” kata Bupati Agam Benni Warlis.
Dia menyampaikan status KLB dampak kejadian keracunan akibat mengkonsumsi makanan produk olahan dapur SPPG Kampuang Tangah itu, ditetapkan menyikapi perkembangan situasi di lapangan, terutama sejak Rabu sore.
Secara khusus, Bupati Agam menegaskan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh jajaran Pemkab.Agam untuk bersiaga, dan melakukan langkah-langkah penanganan terkait musibah yang terjadi,
”kita akan berupaya maksimal mengatasi masalah yang terjadi, dan upaya penanganan serta antisipasi terhadap hal-hal yang bisa memicu peningkatan jumlah korban secara medis, “ujarnya.
Kronologi
Kepala Dinas Kesehatan Agam, dr. Hendri Rusdian mengatakan dari 86 orang yang keracunan MBG, saat ini 24 orang yang masih dirawat.
“Iya yang dirawat 19 di antaranya anak-anak dan 5 dewasa,” jelasnya.
Dia menceritakan kejadian ini berawal dari dibagikannya menu MBG pada Rabu pukul 09.00 WIB. Menu hari itu nasi goreng. Kemudian mulai pukul 12.00 WIB mulai ada siswa yang mengeluhkan sakit perut, muntah-muntah hingga diare.
“Dari pukul 12.00 WIB itu mulai banyak yang dibawa ke Puskesmas dan RSUD,” ujarnya.
Hendri menyampaikan kondisi korban keracunan MBG saat ini mulai stabil setelah mendapat tindakan medis dan perawatan.
Saat ini, berdasarkan Keputusan Pemkab Agam Bersama pihak terkait, dapur SPPG Kampuang Tangah Lubuk Basuk dihentikan sementara.
Satuan Pengelola Penyedia Gizi (SPPG) Kampuang Tangah dikelola oleh Yayasan Peduli Karakter Anak bekerjasama dengan BUMNag Antokan Jaya.(in).