Pementasan Pintu besutan Yusril
padanginfo.com-PADANG PANJANG- Dua karya teater yang dipentaskan di acara "Gala Teater" pada Sabtu, 11 Oktober 2025 yang dimulai pukul 20.30 wib di Gedung Teater Arena Mursal Esten ISI Padangpanjang, kata Koordinator Publikasi, Dr. Sulaiman Juned, M.Sn
Pentas Pertama dari UPSI Malaysia yang disutradarai Saiful Wazien bertajuk "Jebat" menceritakan, "Karya Jebat ini mengangkat hal tentang persahabatan, kalau kita menelusuri kisah jebat ini, masyarakat di Malaysia memang mengetahui Jebat sebagai Pendurhaka, tapi gimana kalau kita melihat hubungan persahabatan yang menjadi kekangan apalabila Tuah dijatuhkan Hukum oleh Sultan untuk dibunuh. Paparnya.
Saiful Wazien juga membagikan persiapan untuk menampilkan karya "Jebat". Garapan naskah dari Dokter Faisal Ahmad yang mencari cerita hendak dibuat. Kebetulan saya ini sebagai sutradara hanya sekedar membantu, jadi ketika proses berlaku saya diminta untuk menyutradarai menyelesaikannya hingga selesai. Tuturnya
Saiful menambahkan, pelatihannya tidak lama, cuman sekitar satu minggu dibaca, tiga mingu secara total karena mahasiswa-mahasiswa ini baru pulang dari provinsi masing-masing ke kampus. Kalau punya waktu yang cukup kemungkinan saya mampu bereksplorasi terhadap apa yang di eksperimenkan. Dan karya Jebat ini sering bermain di malaysia dengan berbagai tema ataupun berbagai motif yang diangkat. Saya berarap kalau punya rezeki untuk datang kemari lagi ke ISI Padangpanjang, mungkin mencoba menyediakan pertunjukan dari sudut tradisi, kami ataupun apa yang boleh kami berikan dari persembahan modern dari sudut pandangan rakyat-rakyat Malaysia. Paparnya.
Tak hanya dari Malaysia, karya yang dipentaskan di acara "Gala Teater" juga ada dari ISI Padangpanjang, Yusril sebagai Sutradara "Pintu" berbagi pengalamannya, Pertunjukan "Pintu" ini pertunjukan preview artinya pertunjukan ini belum selesai, karena eksporasinya belum tuntas dan ada kelanjutannya di Part 2.
Terdapat tiga fase dipertunjukan ini, tetapi yang benar-benar selesai dibagian satu, makanya saya namakan pertunjukan preview untuk mengundang reaksi penonton dan lainnya dan dari reaksi itu nanti kita coba perbaiki. Ujarnya.
Yusril menambahkan, Karya ini juga memasukkan kejadian-kejadian kehidupan yang ada di Indonesia. Karya "Pintu" adalah sebuah gagasan yang sangat lama, gagasan pertama muncul dari WTC meledak, bom Bali, ada bom di kamar-kamar kos, dan banyak bom di Indonesia.
Saya juga baca artikel di Kompas, ada seorang laki-laki yang sudah dua hari duduk di taman kota dengan ketakukan, lalu ketika ditanya kenapa takut, ternyata kita sudah tidak aman lagi ketika diluar ataupun didalam rumah.
Dan masuknya teknologi pintu tidak lagi menjadi batas luar atau dalam dirumah, dulu ketika kita masuk kedalam rumah kita sudah merasa terhindar dari kejadian-kejadian luar, tapi sekarang kejadian itu masuk ke kamar kita, ke ruang pribadi kita lewat media sosial. Ucapnya. (*/Awa/Kay/Aji)