Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Murid TK dan SD di Lubuk Basung Keracunan MBG

Kamis, 02 Oktober 2025 | 10/02/2025 WIB Last Updated 2025-10-01T23:29:54Z
Bupati Agam Beni Warlis mengunjungi korban keracunan MBG di RSUD Lubuk Basung. (Foto ist).

padanginfo.com-LB.BASUNG- Makan Bergizi Gratis (MBG) makan korban lagi. Puluhan murid TK dan SD di Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) nasi goreng,  Rabu (1/10).

Hingga Kamis dini hari sebanyak lebih kurang 50 orang telah dirujuk. Terbanyak di Puskesmas Manggopoh 36 anak, RSUD Lubuk Basung 11 anak dan RS. Rizky Bunda 3 anak.

Korban terus berdatangan, terutama ke Puskesmas Manggopoh. Ambulans silih berganti masuk,” ujar Bambang Warsito, Kepala Kesbangpol Agam yang ikut memantau langsung penanganan korban.

Pemerintah Kabupaten Agam bergerak cepat. Satpol PP, BPBD, dan tenaga medis disiagakan di lokasi penanganan. BPBD bahkan menyalurkan logistik darurat seperti selimut, popok, dan pempers untuk membantu kebutuhan pasien.

Direktur RSUD Lubuk Basung, dr. Riko Krisman, mengakui pihaknya kewalahan dengan lonjakan pasien. “Namun semua sudah ditangani, baik yang datang langsung maupun rujukan dari Puskesmas Manggopoh,” jelasnya.

 Sekda Kabupaten Agam, Muhammad Luthfi mengatakan pihaknya masih terus melakukan tracking korban, karena SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang diduga menjadii pemasok makanan tersebut juga melayani sekitar 3000-an murid sekolah lainnya.

"Kita terus tracking. Korban sampai malam ini ada 36 orang," kata Luthfi

Luthfi mengatakan menu MBG hari ini adalah nasi goreng. Meski begitu, ia belum bisa memastikanapakah ada jenis  makanan tambahan selain nasi goreng dalam menu yang diberikan.

"Hari ini menu MBG-nya nasi goreng. Ada telur di dalamnya. Belum diketahui yang mana yang memicu anak-anak sakit lerut," jelas Luthfi.

Menurut data, dapur MBG Kampuang Tangah melayani 3.654 siswa dari 57 sekolah berbagai tingkatan—mulai TK, SD, SMP hingga SMA. Tak heran jika kasus ini memicu kekhawatiran luas di tengah masyarakat

Bupati Agam, Benni Warlis, mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional dapur MBG Kampuang Tangah. Keputusan ini diambil setelah menggelar rapat mendadak bersama jajaran terkait.

“Keselamatan masyarakat adalah yang utama. Dapur MBG Kampuang Tangah kita tutup sementara waktu sampai ada hasil laboratorium yang jelas,” tegas Benni. (*/in).

×
Berita Terbaru Update