Payakumbuh
Poetry Festival 2025 Dibuka
padanginfo.com-PAYAKUMBUH-Payakumbuh
Poetry Festival (PPF) 2025 malam nanti resmi dibuka, Kamis 27 November 2025, di
Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Sejumlah pertunjukan dan rangkaian diskusi
bakal berlangsung hingga Sabtu 29 November 2025.
Malam pembukaan yang digelar di Agam Jua Art & Culture Cafe, musisi Afdhal
Zikri menampilkan pertunjukan kolaborasi dengan Namal Siddiqui penyair dari
Pakistan. Maestro dendang, Erniwati, menyuguhkan pertunjukan Bakalintin
serta Irmansyah dengan Rohmantik Performance-nya.
Juga ada pertunjukan Puisi Visual (Visual Poetry) dan Puisi Bunyi (Sound
Poetry) di malam pembukaan oleh para seniman partisipan Workshop Visual
Poetry dan Workshop Sound Poetry.
"Pertunjukan
Puisi Visual (Visual Poetry) dan Puisi Bunyi (Sound Poetry) PPF
2025 sedikit istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab tahun ini
karya-karya yang ditampilkan adalah karya hasil workshop yang dipilih oleh para
mentor," ujar S Metron Masdison, Kurator PPF 2025. Karena itu ia melihat
karya para seniman yang ditampilkan di PPF 2025 menawarkan sesuatu yang
segar.
Roby
Satria, Direktur PPF 2025, menyampaikan hal serupa. Menurutnya karya-karya
Puisi Visual dan Puisi Bunyi yang tampil di PPF 2025 akan berbeda dengan
karya-karya di PPF 2022 dan 2023.
"Pada
PPF 2022 dan 2023 lalu, kita melakukan eksplorasi awal atas alih wahana puisi
ke bunyi dan visual melalui sayembara. Para seniman 'dipancing' membuat karya
bunyi dan visual berbasis teks puisi. Karya terpilih lalu ditampilkan di
gelaran puncak."
"Kita
juga mengajak musisi seperti Ananda Sukarlan dan Sipaningkah untuk menjelajahi
kemungkinan beralihnya puisi ke bunyi pada 2022 dan 2023. Tapi tahun ini kita
mencoba pendekatan baru, kita eksplorasinya lewat workshop di masa
pra-festival," jelas Roby lebih jauh.
Alih
wahana puisi ke medium bunyi dan visual memang merupakan salah satu fokus utama
PPF sejak PPF 2022 lalu. Di samping membuka sayembara puisi visual dan puisi
bunyi, serangkain diskusi tentang alih wahana puisi ke visual dan bunyi juga
digelar pada PPF 2022 dan 2023.
Tahun
ini, sejumlah seniman diajak mengikuti Workshop Puisi Bunyi dan Workshop Puisi
Visual selama 3 hari bersama mentor Donny Eros dan Aldo Ahmad a.k.a Sipaningkah
dalam kegiatan pra-festival.
Selain
karya-karya hasil workshop, beberapa karya Puisi Visual pemenang Sayembara
Puisi Visual PPF 2022 dan 2023 juga akan ditampilkan di sepanjang gelaran
puncak PPF 2025.
Sejumlah
penyair seperti penyair Ikhwanul Arif dan Adri Sandra juga turut serta dalam
gelaran puncak PPF 2025. Begitu juga pembaca puisi remaja seperti Ada Vidia dan
Suluh Namaku. Juga akan ada penampilan pertunjukan puisi oleh D Montis.
Serangkaian
diskusi digelar pada hari kedua dan ketiga festival, dengan pembicara seperti
sastrawan Gus TF, Inggit Putria Marga, Namal Siddiqui, dan Raudal Tanjung
Banua, serta akademisi seperti Yona Prima, Donny Eros dan Sudarmoko.
Mereka
akan membahas berbagai persoalan terkait puisi dan hubungannya dengan berbagai
aspek seperti penguatan festival hingga anak dan pendidikan non-formal. Dua
buku puisi pilihan PPF 2025, puisi-puisi pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF
2025, serta tema PPF 2025, "Antardunia dalam Puisi", juga turut
dibahas.
PPF
Masuk Sekolah, program yang dirancang untuk mendekatkan pelajar dengan dunia
sastra, puisi khususnya, diadakan di hari kedua festival. Dalam program ini
para pemenang Sayembara Manuskrip Puisi PPF 2025 berkunjung ke lima sekolah
menengah yang ada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Ini adalah
program yang telah berjalan sejak PPF 2022 lalu.
Galang
Donasi untuk Bencana
Saat
berita ini ditayangkang, kondisi di Sumatera Barat makin tidak menentu,
termasuk di Payakumbuh. Hujan deras diikuti angin kencang, serta banjir dan
longsor di beberapa titik akses menuju Payakumbuh terjadi imbas dari siklon
tropis Senyar.
Menanggapi
perkembangan tersebut, pihak PPF mengatakan bakal mengadakan penggalangan dana
untuk korban banjir dan longsor di Sumatera Barat selama tiga hari
penyelenggaraan PPF 2025.
"Kita
berbela sungkawa dan berdoa untuk semua korban bencana banjir dan
longsor," kata Roby Satria, Direktur PPF 2025. Ia juga menambahkan dana
hasil penggalangan akan disalurkan untuk membantu korban terdampak terutama di
Payakumbuh dan sekitarnya.
"Kita
juga berdoa festival ini tetap berjalan lancar karena telah dipersiapkan
jauh-jauh hari dan persiapannya pun
sudah 80%," tambahnya.
PPF
merupakan festival sastra yang khusus mengangkat khazanah puisi Indonesia
sebagai titik berangkat perayaan. Di tahun ke-6 penyelenggaraannya, PPF
mengusung tema “Antardunia dalam Puisi.”
Lewat
tema "Antarunia dalam Puisi", PPF mengajak untuk merayakan puisi
sebagai ruang pertemuan antara berbagai bentuk seni dan pengalaman budaya.
Puisi tidak hanya hadir sebagai teks, tetapi juga bisa menjelma menjadi suara,
gambar, gerak, atau pertunjukan. Melalui lintasan antar medium ini, puisi
membuka kemungkinan untuk merasakan dan mengekspresikan dunia dengan cara yang
baru.
Tema
tersebut juga menyoroti pertemuan antara beragam pengalaman budaya, di mana
bahasa, latar, dan tradisi yang berbeda saling bertukar makna. "Antardunia
dalam Puisi”, juga merupakan jalan setapak untuk memahami bahwa setiap puisi
membawa dunia lain yang bisa dimasuki bersama.
Dalam
festival ini, puisi tidak hanya dilihat sebagai produk sastra tetapi juga bahan
yang bisa dikembangkan melalui alih wahana ke medium-medium seni lainnya,
seperti bunyi dan visual. (*)