padanginfo.com-PADANG- Sumatera Barat mengalami degradasi pertumbuhan ekonomi (PE)pada kuartal dua tahun 2025. Posisi Sumbar di urutan 31 dari 36 Propinsi dengan pencapaian 3,94%.
Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat menempatkan Propinsi Maluku Utara di peringkat 1 dengan PE 32,09% disusul Sulawesi Tengah 7,95%.
Untuk Pulau Sumatera. Kepulauan Riau berada di peringkat atas dengan 7,14% dan menempati peringkat tiga nasional.
Posisi Sumbar justru jauh dari Propinsi Bengkulu yang selama ini selalu di nomor buncit. Propinsi Bengkulu berada dinperingkat 20 dengan PE 4,99%.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Prof. Syafruddin Karimi mengatakan, rendahnya PE Sumbar dikarenakan daya beli masyarakat yang rendah pula.
"Turunnya daya beli masyarakat akan menekan komponen konsumsi rumah tangga, yang porsinya terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB," sebutnya.
Ia menyarankan, untuk menggenjot PE Sumbar hingga akhir tahun ini, pemerintah daerah bisa mengangkat daya beli secara terarah melalui program padat karya yang cepat cair, perluasan bantuan bersyarat untuk kelompok rentan, serta kampanye belanja produk lokal yang dikaitkan dengan pengadaan pemerintah dan BUMD. (*/in).
.